Akupuntur ternyata sangat berguna untuk mengurangi nyeri pada
persalinan. "Nyeri berkurang karena timbul endorfin kalau di tusuk, itu
yang kita lakukan melalui akupuntur. Teknik ini biasa kita sebut
akupuntur analgesik," kata dr. Shinta Sukandar, Spesialis Akupuntur
Klinik,pada seminar sehari yang bertajuk Persalinan Tanpa Nyeri
Persalinan Nyaman, di Fakultas Kedokteran UI Salemba, Jakarta, Sabtu
(1/8).
Untuk mengurangi nyeri persalinan, tindakan akupuntur
biasanya mulai diberikan pada akhir tri semester ketiga, dengan tujuan
membantu persiapan tubuh ibu hamil dalam persalinan, dengan penekanan
memperisiapkan serviks dan tulang panggul guna proses persalinan. Hal
itu memperpendek persalinan. Selain mengurangi rasa nyeri pada
persalinan, akupuntur ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa
sakit pascacaesar.
Bagian tubuh yang ditusuk dengan jarum
akupuntur adalah perut, bokong, tangan dan kaki. Jarum ditusukan dengan
kemiringan 45 derajat dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak
mengganggu proses persalinan. Setelah itu jarum dapat dirangsang secara
manual ataupun menggunakan listrik dengan daya yang kecil.
Meski
demikian, kata Shinta, untuk melakukan akupuntur persalinan pasien harus
memenuhi persyaratan, antara lain tekanan darah harus dalam keadaan
normal. Selain itu, persalinan diduga normal, pasien dalam keadaan
inpratu, pembukaan serviks 4 cm atau lebih. "Syarat lain adalah, pasien
tidak mempunyai alergi pada logam. Dan bila pada pertengahan terjadi
kelainan, maka akupuntur harus dihentikan dan dilakukan tindakan lain"
kata dia.
Shinta juga mengingatkan, akupuntur ini hanya dapat
mengurangi bukan menghilangkan rasa nyeri. "Akupuntur mengurangi rasa
sakit sebesar 78 persen. Akupuntur juga bukan anastesi tapi analtesi,"
kata dia.
Namun sayangnya, kata Shinta, teknik akupuntur
persalinan ini, belum diterapkan di Indonesia. "Masih dalam taraf
penelitian, padahal di negara-negara lain teknik ini sudah lama
diterapkan," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar