AKUPUNTUR atau tusuk jarum bekerja lebih baik dibanding
aspirin dalam mengurangi sakit kepala kronis berat dan kerap. Demikian
laporan para ilmuwan Amerika Serikat menyimpulkan, Senin (1/12) lalu.
Sebuah
penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Duke yang
melibatkan nyaris 4.000 pasien dengan gangguan migrain, tegang di kepala
dan beragam bentuk sakit kepala kronis lain membuktikan bahwa
penggunaan akupuntur untuk mengurangi sakit kepala 62 persen lebih
efektif dibanding dengan obat yang hanya mampu mengurangi nyeri kepala
hingga 45 persen.
"Akupuntur telah menjadi alat pengobatan
favorit untuk berbagai keperluan mulai dari meningkatkan kesuburan
hingga mengurangi nyeri setelah operasi karena memang dari pengalaman
mereka teknik ini efeknya minimal dan murah dibanding pilihan pengobatan
lain," ujar Dr. Tong Joo Gan, kepala peneliti.
Menurut Tong,
analisis dari penelitian ini membuktikan betapa hebatnya akupuntur dalam
mengurangi nyeri kepala kronis. Dalam tulisan di Jurnal Anestesia dan
Analgesia, tim peneliti menyebutkan 53 persen pasien yang menggunakan
akupuntur merasa terbantu atau dikurangi rasa nyerinya dibanding mereka
yang tidak menggunakan jarum, sekitar 45 persen.
"Salah satu
hal penting yang perlu diketahui banyak orang dalam penggunaan jarum
akupuntur ini adalah bahwa teknik ini sama sekali tidak menyakitkan
meski ditusuk jarum," ujar Gan. "Ini merupakan metode yang dapat
melepaskan pembunuh rasa sakit (pain killer) alami dari dalam tubuh
sendiri." Dengan kata lain, tusukan jarum ini merangsang painkiller yang
dimiliki tubuh untuk keluar. Akibatnya, nyeri kepala berkurang.
Penelitian
ini intinya hendak mengatakan, dari enam pasien, lima orang merasa
orang baik kembali dan tidak merasa sakit berkat akupuntur. Penelitian
lain membuktikan bahwa akupuntur mampu menyingkirkan nyeri yang biasa
terjadi usai operasi di kepala, kanker leher, bahkan mengurangi rasa
panas dan gejala menopause lain, juga mengurangi efek kemoterapi seperti
mual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar