Tubuh seksi dan langsing adalah dambaan setiap wanita. Juga para pria. Namun, gaya hidup moderen jaman sekarang ini sering menjadi kambing hitam meningkatnya bobot tubuh dan lemak di tubuh kita.
Waktu yang selalu penuh aktivitas mengakibatkan jadual makan tidak teratur. Makan besar yang mestinya dilakukan di siang hari menjadi malam hari. Akibatnya, naiklah berat badan kita.
Masih ditambah stress dan ketegangan yang melanda setiap hari. Makan menjadi terabaikan. Akibatnya, setiap kali makan, maunya yang enak dan banyak. Padahal yang enak biasanya berlemak tinggi, dan membuat bobot tubuh menaik.
Karenanya, tidak heran bila di tv-tv banyak ditawarkan cara-cara dan alat-alat pelangsing perut, pelangsing badan. Juga obat-obat serta jamu susut badan menjadi barang dagangan yang laris dijajakan di toko-toko obat. Ini pertanda, kegemukan atau obesitas sudah menjadi masalah sosial.
Tentu semua itu ada kelemahan dan kelebihannya. Salah satu, cara yang bisa dibilang cukup menarik dan efektif dalam melangsingkan badan adalah dengan tusuk jarum atau akupuntur.
Thalamus, Target Utama
Ilmu pengobatan tradisional Cina ini sudah merajai belantara negeri tirai bambu sejak ribuan tahun lalu. Dan sekarang, hampir di seluruh dunia, menggunakan metode ini. Selain karena orang China tersebar begitu luas di hampir seluruh penjuru bumi, ilmu ini memang terbukti ampuh menyelesaikan beragam persoalan penyakit. Salah satunya untuk keperluan komestik. Dari yang menghaluskan kulit sampai menurunkan berat badan.
Dalam uraiannya yang berjudul The Mechanism of Weight Loosing by Acupuncture, Dr. Alex Tatevian, Doctor of Acupuncture dari Rhode Island, Amerika Serikat menyebutkan bahwa persoalan menurunkan berat badan tidaklah semata membakar lemak, melainkan juga mengatur pola makan.
Karena itu, Alex menyatakan bahwa target akupuntur untuk urusan langsing ini adalah bagian otak yang disebut thalamus (bagian terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas, berada di bawah thalamus).
Keduanya adalah bagian otak yang mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja, hasrat seksual, pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh.
Dengan menusukan jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya chi atau Qi dalam tubuh.
Praktisi akupuntur kecantikan, Salomo Simanjuntak, menambahkan,” Tusukan pada titik ini menyebabkan orang yang biasanya makan dua piring akan makan hanya sepiring. Kalau lebih dari itu akan mual,” jelas ketua Yayasan Pendidikan Akupuntur Yapeptri.
Pentingnya thalamus terhadap pola kebiasaan tubuh dapat diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ralph W. Richter, MD, neurolog dan psikiater dari Tulsa, Oklahoma yang melakukan penelitian terhadap sekitar 200 tikus.
Dr. Richter mencoba merusak sedikit bagian thalamus di otak tikus-tikus ini. Setelah itu, diketahui adanya perubahan perilaku yang luar biasa. Tikus-tikus ini mulai makan setiap 40 sampai 60 menit dan minum setiap beberapa menit. Mereka juga tidak lagi tidur seperti sebelumnya, selama 12 jam, tetapi berkeliling terus menerus dan tidak pernah tidur.
Penelitian ini menunjukkan bahwa thalamus dan hypothalamus adalah organ penting yang mengatur irama kehidupan. Peran hypothalamus dan thalamus menjadi sangat penting karena system limbic yang ditempatinya sangat berpengaruh dalam mengatur beragam insting, pengendalian emosi, struktur psikologis, dan kehidupan social.
Stress bisa membuat system ini tidak seimbang. Akibatnya elektrokimia yang menghubungkan beragam unsur di bagian system ini akan kacau. Insting-insting yang terdapat dalam system ini dengan sendirinya akan terganggu polanya.
Padahal bila insting seksual dan agresivitas tidak dipuaskan setiap saat, insting lapar akan terpicu untuk aktif. Pemenuhan insting (lapar) ini mampu menekan tingkat stress dan agresivitas seseorang, sehingga kembali menjadi tenang.
Tidak heran bila orang dalam keadaan stress tinggi, akan merasa tenang kalau sudah makan dalam jumlah banyak. Inilah sebabnya, kenapa stress, depresi menyebabkan pola makan seseorang menjadi berubah. Dari yang terkendali menjadi tidak terkendali atau berlebihan.
Organ Sindrom Obesitas
Supaya pekerjaan melangsingkan tubuh lebih efektif lagi, Salomo melanjutkan, penusukan dilakukan pada bagian tubuh yang berlemak. Misalnya di bagian perut, paha, lengan. “Namun biasanya diambil titik-titik meridian yang terkait dengan organ-organ yang punya hubungan dengan persoalan berat badan dan thalamus,” jelas Salomo.
Menurut Dr. Agustin Idayanti, MS, organ yang terkait dengan sindrom obesitas adalah organ limpa, lambung, hati dan ginjal. Adanya kekurangan energi pada organ limpa dan lambung menimbulkan riak, suasana lembab dan panas. Keadaan ini memperlemah transformasi dari makanan menjadi Qi (energi) serta melemahkan transportasi Qi ke seluruh tubuh, mempengaruhi transformasi cairan tubuh yang bisa mengakibatkan makanan dan cairan tubuh dalam lambung bertambah panas. Inilah yang menyebabkan nafsu makan bertambah.
Selanjutnya, berhentinya Qi pada organ hati dan berlebihnya energi panas di organ ini menyebabkan terjadinya depresi, mudah marah dan tersinggung. Kekurangan Qi pada organ ginjal menyebabkan seseorang menjadi tidak bergairah, sering lemah, disertai dengan keadaan naik turunnya berat badan secara tidak teratur.
“Sebab itu, akupuntur berfungsi memberi efek mengurangi panas, lembab dalam lambung dan menguatkan organ tersebut. Juga menguatkan organ limpa, ginjal, hati dan mengurangi kelebihan energi di organ-organ tersebut serta mengatur emosi dan nafsu makan. Hasil akhirnya berat badan turun,” jelas akupunturis dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya.
Salomo menambahkan, kadang-kadang penderita perlu dikuatkan organ paru dan jantungnya supaya tenang dan emosi terkendali. Tusukan tambahan biasanya dilakukan pada meridian yang terkait dengan organ pencernaan semisal usus besar.
Ada Jam Piket
Bagi Alex dan Salomo, dan tentu saja para akupunturis lain, penanganan dengan tusuk jarum ini tidak akan efektif bila tidak disertai dengan langkah kooperatif dari para pasien.
Setiap orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau langsing, harus memunculkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri dalam hal makan dan istirahat supaya tidak stress.
Salomo menegaskan bahwa organ tubuh kita ini memiliki jam piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama yang kita miliki. Mulai dari paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. “Penyebutan ini harus berurutan,” tegas Salomo
Ada masa dimana organ-organ ini bekerja maksimal dan minimal. Paru-paru bekerja maksimal antara jam tiga sampai jam lima pagi. Usus besar jam lima sampai tujuh pagi. Lambung jam tujuh sampai jam sembilan, limpa jam sembilan sampai sebelas, dan seterusnya.
Sebab itu, tidak heran bila pada jam-jam tertentu banyak orang akan melakukan kegiatan yang sama. Pub atau buang air besar misalnya, banyak dilakukan pada jam-jam antara jam lima sampai tujuh pagi karena masa ini usus besar bekerja maksimal.
Maka dari itu, jangan membiarkan lambung bekerja tanpa ada bahan di dalamnya. “Bisa kembung dan banyak gasnya bila pada jam tujuh sampai jam sembilan perut tidak diisi makanan, melainkan hanya kopi,” jelas pemilik Klinik Akupuntur Mutiara, Jl. Malaka IV, Blok G1, Klender, Jakarta Timur ini.
Sebaliknya, masa dimana organ bekerja minimal adalah 12 jam sesudah bekerja maksimal. Artinya, lambung akan bekerja minimal pada jam sembilan belas. Sebab itu, makan di malam hari, semestinya tidak berlebihan dan kalau bisa sedikit tapi bergizi.
Maksudnya, bukan karena kita tidak beraktivitas, melainkan supaya makanan tidak menjadi sampah karena menumpuk akibat lambung tidak bekerja maksimal. Kesadaran dan pengetahuan ini harapannya akan membantu kita semua untuk berlaku rasional terhadap tubuh kita sendiri. Sehingga tidak ada langkah irasional yang akibatnya malah tidak baik bagi tubuh, misalnya makan banyak di malam hari.
Kamis, 31 Mei 2012
Akupuntur - Jarum Sejuta Manfaat
Akupuntur adalah suatu metoda pengobatan yang berasal dari daratan
Cina, ditemukan dan dikembangkan melalui pengamatan ribuan tahun dan
didasasri oleh fenomena keseimbangan.
Akupunktur merupakan suatu cara pengibatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik akupunktur untuk mempengaruhi aliran bioenergy tubuh berdasarkan pada filosofi keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ melaui sistim meridian yang spesifik.
Dalam satu meridian terdapat beberapa titik akupunktur yang dimanfaatkan sebagai pintu masuk rangsangan ke dalam meridian, dimana titik ini dapat dirangsang untuk mengembalikan atau merekayasa fungsi organ tubuh. Cara pengobatan akupunktur sudah dipergunakan secara luas diseluruh dunia, dan banyak memberikan hasil penyembuhan. Bahkan Organisasi Kesehatan Duni (WHO) juga telah merekomendasikan akupunktur sebagai bagian dari upaya kesehatan.
Pembagian AKUPUNKTUR
Akupunktur tubuh secara keseluruhan, dibagi menjadi:
Manfaat akupunktur cukup beragam, berdasarjan pada titik tangkap kerjanya pada tingkat local, tingkat organ dan genearl (pusat), serta pengaruhnya pada system immunologi, system Endokrin dan metabolisme sehingga bermanfaat untuk :
Mengurangi nyeri otot, saraf, kanker, menurunkan dan menaikan berat badan, mengencangkan dan peremajaan kulit, kerontokan rambut, reaksi alergi dan mempengaruhi produksi hormone,dll.
Terapi akupunktur dapat dilakukan dengan bermacam cara :
Akupunktur kian luas jangkauanya. Mulai dari mengatasi obesitas, memperbaikin kualitas hubungan seksual, mengatasi keriput, menunda menopause, hingga menolong pecandu NARKOBA. Demikian luas jangkauan ilmu akupunktur dalam berkiprah di dunia kesehatan. Memenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan pengobatan kompleter dari pengobatan medis barat ini.
Akupunktur merupakan suatu cara pengibatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik akupunktur untuk mempengaruhi aliran bioenergy tubuh berdasarkan pada filosofi keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ melaui sistim meridian yang spesifik.
Dalam satu meridian terdapat beberapa titik akupunktur yang dimanfaatkan sebagai pintu masuk rangsangan ke dalam meridian, dimana titik ini dapat dirangsang untuk mengembalikan atau merekayasa fungsi organ tubuh. Cara pengobatan akupunktur sudah dipergunakan secara luas diseluruh dunia, dan banyak memberikan hasil penyembuhan. Bahkan Organisasi Kesehatan Duni (WHO) juga telah merekomendasikan akupunktur sebagai bagian dari upaya kesehatan.
Pembagian AKUPUNKTUR
Akupunktur tubuh secara keseluruhan, dibagi menjadi:
- Akupunktur telinga
- Akupunktur hidung
- Akupunktur kepala
- Akupunktur Telapak
Manfaat akupunktur cukup beragam, berdasarjan pada titik tangkap kerjanya pada tingkat local, tingkat organ dan genearl (pusat), serta pengaruhnya pada system immunologi, system Endokrin dan metabolisme sehingga bermanfaat untuk :
Mengurangi nyeri otot, saraf, kanker, menurunkan dan menaikan berat badan, mengencangkan dan peremajaan kulit, kerontokan rambut, reaksi alergi dan mempengaruhi produksi hormone,dll.
- Penyakit ANAK : Asma atau sesak napas, gangguan perkembangan bicara, motoric hiperakrif, autisme, dll.
- Penyakit SARAF : Kelumpuhan saraf tangan, kaki, wajah, sakit pinggan dan kepala, dll
- Penyakit DALAM : Hipertensi, hipertiroid, nyeri abdomen, dll.
- KEBIDANAN : Merangsang laktasi, melancarkan haid, impotensi, dll.
- THT : Radang daerah hidung, sinusitis, dll.
- PSIKIATRI : Sulit tidur, ketergantungan obat, meningkatkan IQ, dll.
- BEDAH : Haemorhoid, varices, pembesaran vena, dll.
Terapi akupunktur dapat dilakukan dengan bermacam cara :
- Pemijatan / tekanan ujung jari (Acupresure)
- Penusukan jarum (Akupunktur)
- Menyuntikan cairan (Aquapunktur)
- Sinar Laser (Laserpunktur)
- Ultra Sound (Sonopunktur)
- Terapi implant
Akupunktur kian luas jangkauanya. Mulai dari mengatasi obesitas, memperbaikin kualitas hubungan seksual, mengatasi keriput, menunda menopause, hingga menolong pecandu NARKOBA. Demikian luas jangkauan ilmu akupunktur dalam berkiprah di dunia kesehatan. Memenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan pengobatan kompleter dari pengobatan medis barat ini.
Selasa, 29 Mei 2012
Catatan Kecil Akupunktur
1. Pengertian
Akupunktur adalah menusukkan jarum kering ke dalam tubuh pada lokasi tertentu di permukaan kulit untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit atau gejala penyakit (Sudirman, 2010).
Akupunktur adalah praktek menusuk kulit dengan jarum pada titik-titik anatomis tertentu dalam tubuh untuk menghilangkan gejala spesifik yang terkait dengan banyak penyakit (jeffersonhospital, 2010).
Akupunktur merupakan suatu cara pengobatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik akupunktur untuk mempengaruhi aliran bio energi tubuh berdasar pada filosofi keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ melalui sistem meridian (Mann, 1974).
2. Indikasi Terapi Akupunktur
WHO menetapkan indikasi pengobatan akupunktur sebagai berikut :
WHO juga menetapkan kontra indikasi pengobatan akupunktur sebagai berikut :
Meskipun kata akupunktur yang berarti tusuk jarum, tetapi karena terbukti bahwa titik – titik akupunktur yang merupakan reseptor di permukaan tubuh daapt dirangsang dengan berbagai macam cara, asal berupa energi, maka dapat berkembang juga teknik rangsangan pada titik akupunktur ini. Berbagai macam cara itu adalah :
a. Elektroakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan listrik
b. Laserakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan laser
c. Sonoakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan suara
d. Aquaakupunktur : rangsangan titik akupunktur dengan injeksi
e. Dry Needling Akupunktur : penerapan akupunktur dengan jarum suntik
f. Akupresur : rangsangan titik akupunktur menggunakan jari
4. Teori – teori dalam Akupunktur
a. Yin Yang : Konsep ini menyatakan bahwa segala sesuatu di Alam ini terdiri dari dua unsur yang saling bertentangan, tetapi membentuk suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dan saling mempengaruhi. Tidak terbentuk Yin bila tidak ada Yang dan sebaliknya tidak terbentuk Yang bila tidak ada Yin.
b. Lima Unsur : Konsep ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang di alam ini terbentuk dari lima unsur dasar yaitu kayu, api, tanah, logam dan air. Kelima unsur ini dapat dikaitkan dalam tubuh manusia terutama organ dalam manusia. Dalam TCM, organ Hati dan Kandung Empedu disimbolkan Kayu, organ Jantung, Pericardium, Usus Kecil dan Sanjiao disimbolkan Api, organ Limpa dan Lambung disimbolkan Tanah, organ Paru dan Usus Besar disimbolkan Logam, dan organ Ginjal serta Kandung Kemih disimbolkan Air. Unsur – unsur ini saling berinteraksi fisiologis (membentuk/menghidupi) dan patologis (memangkas/menindas) dengan unsur yang lain.
c. Meridian : Berasal dari kata Jing Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran) dan Luo Mai (kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meridian yang berjalan membujur menghubungkan atas dan bawah, serta luar dalam. Luo Mai yang berarti jala, berjalan melintang dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk suatu jaringan. Dalam terapi akupunktur, meridian yang digunakan adalah 12 meridian umum dan 8 meridian istimewa. Dua belas meridian umum terkait dengan organ Zang Fu (organ dalam seperti Paru, hati dll) sedangkan 8 meridian istimewa tidak terkait dengan organ Zang Fu.
Fungsi meridian : menyalurkan Qi (energ) dan darah, menghubungkan atas dan bawah, kanan kiri, muka dan belakang, luar dan dalam, organ Zang dan Fu dengan seluruh jaringan tubuh dari kulit, tendon, otot hingga tulang yang tersusun dalam sebuah sistem melintang dan membujur.
d. Fenomena Organ : Di dalam TCM juga mengenal adanya organ – organ dalam. Fungsi dari masing – masing organ saling berkaitan, dengan panca indera, jaringan tubuh, keadaan mental seperti perasaan, pikiran dan emosi. Dalam TCM, organ – organ tubuh dibagi menjadi dua bagian yaitu organ Padat atau Zang atau YIN dan organ berongga atau Fu atau YANG.
Yang termasuk organ Padat atau Zang atau YIN adalah
Fungsi organ Yang : memproses makanan dan minuman menjadi 4 bahan vital di atas dan mengeluarkan sisa hasil pemurnian berbentuk urin dan tinja dari dalam tubuh.
e. Energi vital dan Cairan tubuh
1. Qi : menurut bahasa berarti energi dan energi dapat menggerakkan materi. Selengkapnya ada di sini.
2.Xue (darah) : dibentuk dari energi vital (dari orang tua (ovum dan sperma) dan dari transformasi sari hara makanan oleh limpa dan lambung) yang disimpan di Ginjal melalui sumsum tulang untuk memproduksi darah.
3. Jin Ye : adalah makanan dan minuman yang dicerna oleh Limpa dan lambung membentuk cairan yang halus dan lebih pekat kepadatannya.
4. Jing : adalah energi vital. Sumber energi vital ada dua yaitu dari orang tua (Prenatal) dan dari makanan dan minuman (Postnatal).
Akupunktur adalah menusukkan jarum kering ke dalam tubuh pada lokasi tertentu di permukaan kulit untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit atau gejala penyakit (Sudirman, 2010).
Akupunktur adalah praktek menusuk kulit dengan jarum pada titik-titik anatomis tertentu dalam tubuh untuk menghilangkan gejala spesifik yang terkait dengan banyak penyakit (jeffersonhospital, 2010).
Akupunktur merupakan suatu cara pengobatan yang memanfaatkan rangsangan pada titik akupunktur untuk mempengaruhi aliran bio energi tubuh berdasar pada filosofi keseimbangan hubungan antara permukaan tubuh dan organ melalui sistem meridian (Mann, 1974).
2. Indikasi Terapi Akupunktur
WHO menetapkan indikasi pengobatan akupunktur sebagai berikut :
- Saluran napas ; pelbagai radang yang ditujukan untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mata ; kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi.
- Mulut ; untuk penanggulangan nyeri dalam pencabutan dan peradangan kronis.
- Saluran makanan dan lambung ; pelbagai kelainan fungsional yaitu otot, ekskresi asam lambung, nyeri dan keradangan.
- Saraf, otot, dan tulang ; yaitu problem nyeri, kelemahan dan kelumpuhan serta keradangan persendian.
WHO juga menetapkan kontra indikasi pengobatan akupunktur sebagai berikut :
- Penderita dalam keadaan hamil
- Penderita memakai pacu jantung
- Menusuk dekat daerah tumor ganas
- Menusuk pada kulit yang sedang meradang
Meskipun kata akupunktur yang berarti tusuk jarum, tetapi karena terbukti bahwa titik – titik akupunktur yang merupakan reseptor di permukaan tubuh daapt dirangsang dengan berbagai macam cara, asal berupa energi, maka dapat berkembang juga teknik rangsangan pada titik akupunktur ini. Berbagai macam cara itu adalah :
a. Elektroakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan listrik
b. Laserakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan laser
c. Sonoakupunktur : rangsangan titik akupunktur menggunakan suara
d. Aquaakupunktur : rangsangan titik akupunktur dengan injeksi
e. Dry Needling Akupunktur : penerapan akupunktur dengan jarum suntik
f. Akupresur : rangsangan titik akupunktur menggunakan jari
4. Teori – teori dalam Akupunktur
a. Yin Yang : Konsep ini menyatakan bahwa segala sesuatu di Alam ini terdiri dari dua unsur yang saling bertentangan, tetapi membentuk suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dan saling mempengaruhi. Tidak terbentuk Yin bila tidak ada Yang dan sebaliknya tidak terbentuk Yang bila tidak ada Yin.
b. Lima Unsur : Konsep ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang di alam ini terbentuk dari lima unsur dasar yaitu kayu, api, tanah, logam dan air. Kelima unsur ini dapat dikaitkan dalam tubuh manusia terutama organ dalam manusia. Dalam TCM, organ Hati dan Kandung Empedu disimbolkan Kayu, organ Jantung, Pericardium, Usus Kecil dan Sanjiao disimbolkan Api, organ Limpa dan Lambung disimbolkan Tanah, organ Paru dan Usus Besar disimbolkan Logam, dan organ Ginjal serta Kandung Kemih disimbolkan Air. Unsur – unsur ini saling berinteraksi fisiologis (membentuk/menghidupi) dan patologis (memangkas/menindas) dengan unsur yang lain.
c. Meridian : Berasal dari kata Jing Luo, terdiri atas kata Jing Mai (saluran) dan Luo Mai (kolateral). Jing Mai merupakan bagian dari meridian yang berjalan membujur menghubungkan atas dan bawah, serta luar dalam. Luo Mai yang berarti jala, berjalan melintang dan menyebar ke seluruh tubuh membentuk suatu jaringan. Dalam terapi akupunktur, meridian yang digunakan adalah 12 meridian umum dan 8 meridian istimewa. Dua belas meridian umum terkait dengan organ Zang Fu (organ dalam seperti Paru, hati dll) sedangkan 8 meridian istimewa tidak terkait dengan organ Zang Fu.
Fungsi meridian : menyalurkan Qi (energ) dan darah, menghubungkan atas dan bawah, kanan kiri, muka dan belakang, luar dan dalam, organ Zang dan Fu dengan seluruh jaringan tubuh dari kulit, tendon, otot hingga tulang yang tersusun dalam sebuah sistem melintang dan membujur.
d. Fenomena Organ : Di dalam TCM juga mengenal adanya organ – organ dalam. Fungsi dari masing – masing organ saling berkaitan, dengan panca indera, jaringan tubuh, keadaan mental seperti perasaan, pikiran dan emosi. Dalam TCM, organ – organ tubuh dibagi menjadi dua bagian yaitu organ Padat atau Zang atau YIN dan organ berongga atau Fu atau YANG.
Yang termasuk organ Padat atau Zang atau YIN adalah
- Paru
- Limpa
- Jantung
- Ginjal
- Pericardium (selaput jantung)
- Hati
- Usus Besar
- Usus Kecil
- Kandung Kemih
- Kandung Empedu
- Lambung
- Sanjiao
Fungsi organ Yang : memproses makanan dan minuman menjadi 4 bahan vital di atas dan mengeluarkan sisa hasil pemurnian berbentuk urin dan tinja dari dalam tubuh.
e. Energi vital dan Cairan tubuh
1. Qi : menurut bahasa berarti energi dan energi dapat menggerakkan materi. Selengkapnya ada di sini.
2.Xue (darah) : dibentuk dari energi vital (dari orang tua (ovum dan sperma) dan dari transformasi sari hara makanan oleh limpa dan lambung) yang disimpan di Ginjal melalui sumsum tulang untuk memproduksi darah.
3. Jin Ye : adalah makanan dan minuman yang dicerna oleh Limpa dan lambung membentuk cairan yang halus dan lebih pekat kepadatannya.
4. Jing : adalah energi vital. Sumber energi vital ada dua yaitu dari orang tua (Prenatal) dan dari makanan dan minuman (Postnatal).
Sembuhkan Binatang Peliharaan Anda dengan Akupunktur
Akupunktur, teknik penyembuhan alami dengan penusukan jarum pada
titik-titik tertentu di tubuh telah digunakan di seluruh dunia. Dalam
banyak kasus manusia adalah penerima, bukan binatang. Akupunktur telah
digunakan oleh dokter hewan di Cina selama lebih dari 3000 tahun. Dan
telah menyebar ke dunia Barat selama bertahun-tahun. Di Amerika (USA),
pada awal tahun 1970 dokter hewan mulai
menerapkan terapi akupunktur ini dan sekarang telah diterima oleh
sebagian besar dokter hewan sebagai cara yang efektif untuk mengurangi
rasa sakit pada binatang besar maupun kecil.
Akupunktur terbukti menjadi salah satu perawatan yang paling aman untuk menghilangkan rasa sakit dan juga digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti alergi, hip dysplasia, kelumpuhan, arthritis, masalah kesuburan dan gangguan pernapasan. Hewan peliharaan yang paling umum untuk menerima akupunktur adalah anjing, kucing dan kuda. Hewan kecil seperti kelinci, musang, tikus dan bahkan burung dapat diobati dengan akupunktur.
Keuntungan lain dari akupunktur yang telah dilaporkan adalah meningkat produksi sel darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan berbagai gerakan dan relaksasi secara keseluruhan. Telah terbukti untuk meningkatkan kualitas hidup banyak hewan peliharaan yang telah tua. Biasanya peningkatan kualitas hidup hewan yang tua selama ini adalah diberikan suntikan dan obat – obatan.
Jarum tipis digunakan untuk terapi dengan variasi penggunaan arus listrik tingkat rendah dan laser daya rendah, yang memiliki efek manfaat yang sama pada hewan.
Banyak pemilik hewan telah mencoba segala sesuatu pengobatan lain sebelum mereka beralih ke pengobatan alternatif. Alasannya tidak lain hanya ingin memperlakukan hewan peliharaan mereka tanpa menggunakan obat-obatan dan pembedahan.
“Semakin banyak dokter hewan belajar dan menerima akupunktur dan beberapa alternatif medis lainnya, keamanan intervensi medis untuk hewan akan menjadi yang jauh lebih baik.” Kata Narda Robinson, anggota staf di Colorado State University program kedokteran hewan, untuk National Geographic News.
Sesi pengobatan dapat dilakukan 10 detik sampai 30 menit tergantung pada apa yang diperlukan oleh hewan peliharaan. Terkadang memerlukan perawatan 4-6 kali untuk melihat hasilnya. Namun, pengalaman perbaikan secara instan diperlihatkan dengan terapi akupunktur ini seperti peningkatan energi dan mobilitas hewan. Mungkin ada sedikit rasa sakit ketika pertama kali diperkenalkan jarum, namun kebanyakan binatang merasa sangat santai setelah jarum telah diletakkan pada tempatnya dan bahkan banyak yang tertidur.
“Akupunktur adalah salah satu terapi paling aman yang tersedia dan dipraktikkan oleh akupunkturis yang kompeten,” kata dokter hewan Dr Babette Gladstein ke Long Island Press.
“Efek samping kecil, dapat mengatur sistem keseimbangan tubuh, tidak ada bahan kimia yang diberikan, dan komplikasi jarang berkembang.”
Akupunktur terbukti menjadi salah satu perawatan yang paling aman untuk menghilangkan rasa sakit dan juga digunakan untuk berbagai macam penyakit seperti alergi, hip dysplasia, kelumpuhan, arthritis, masalah kesuburan dan gangguan pernapasan. Hewan peliharaan yang paling umum untuk menerima akupunktur adalah anjing, kucing dan kuda. Hewan kecil seperti kelinci, musang, tikus dan bahkan burung dapat diobati dengan akupunktur.
Keuntungan lain dari akupunktur yang telah dilaporkan adalah meningkat produksi sel darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan berbagai gerakan dan relaksasi secara keseluruhan. Telah terbukti untuk meningkatkan kualitas hidup banyak hewan peliharaan yang telah tua. Biasanya peningkatan kualitas hidup hewan yang tua selama ini adalah diberikan suntikan dan obat – obatan.
Jarum tipis digunakan untuk terapi dengan variasi penggunaan arus listrik tingkat rendah dan laser daya rendah, yang memiliki efek manfaat yang sama pada hewan.
Banyak pemilik hewan telah mencoba segala sesuatu pengobatan lain sebelum mereka beralih ke pengobatan alternatif. Alasannya tidak lain hanya ingin memperlakukan hewan peliharaan mereka tanpa menggunakan obat-obatan dan pembedahan.
“Semakin banyak dokter hewan belajar dan menerima akupunktur dan beberapa alternatif medis lainnya, keamanan intervensi medis untuk hewan akan menjadi yang jauh lebih baik.” Kata Narda Robinson, anggota staf di Colorado State University program kedokteran hewan, untuk National Geographic News.
Sesi pengobatan dapat dilakukan 10 detik sampai 30 menit tergantung pada apa yang diperlukan oleh hewan peliharaan. Terkadang memerlukan perawatan 4-6 kali untuk melihat hasilnya. Namun, pengalaman perbaikan secara instan diperlihatkan dengan terapi akupunktur ini seperti peningkatan energi dan mobilitas hewan. Mungkin ada sedikit rasa sakit ketika pertama kali diperkenalkan jarum, namun kebanyakan binatang merasa sangat santai setelah jarum telah diletakkan pada tempatnya dan bahkan banyak yang tertidur.
“Akupunktur adalah salah satu terapi paling aman yang tersedia dan dipraktikkan oleh akupunkturis yang kompeten,” kata dokter hewan Dr Babette Gladstein ke Long Island Press.
“Efek samping kecil, dapat mengatur sistem keseimbangan tubuh, tidak ada bahan kimia yang diberikan, dan komplikasi jarang berkembang.”
Akupunktur Mengalahkan Kedokteran Barat dalam Mengobati Sakit Punggung
Hasil uji coba terbesar secara acak pada pasien sakit punggung
menunjukkan bahwa akupunktur dengan jelas lebih membantu dalam menangani
nyeri punggung kronis daripada perawatan medis standar. Hasil studi SPINE (Stimulating Points to Investigate Needling Efficacy),
yang diterbitkan pada 11 Mei 2009 dalam Arsip Internal Kedokteran,
beberapa peneliti terkejut atas temuan yang luar biasa itu. Hasil
penelitian ini begitu menarik mengapa?? Ternyata tidak hanya satu, tapi
tiga bentuk terapi akupunktur yang berbeda dapat mengalahkan obat
barat dalam membantu meringankan nyeri punggung.
Uji coba SPINE kepada 638 pasien dewasa dengan nyeri punggung kronis (low back pain) pada Group Health Cooperative in Seattle, Washington, and Northern California Kaiser Permanente in Oakland. Semua subjek penelitian dirangking skala nyerinya minimal tiga skala dari nol sampai 10 atas rasa sakit (nyeri) nya itu.
Tidak ada pasien yang pernah menggunakan akupunktur sebelum berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari empat kelompok untuk berbagai jenis pengobatan. Semua menerima perawatan medis standar tapi tiga kelompok pasien diobati dengan berbagai bentuk akupunktur pada titik-titik individual untuk setiap kasus. Akupunktur standar menggunakan resep tunggal pada titik-titik di punggung dan kaki bagian belakang. Ini disebut para peneliti sebagai “simulasi akupunktur” yang melibatkan penekanan titik-titik akupunktur dengan tusuk gigi tanpa penetrasi kulit.
Semua subjek penelitian di tiga kelompok akupunktur dirawat dua kali seminggu selama tiga minggu dan kemudian harus melakukan perawatan mingguan untuk bulan berikutnya. Pada delapan minggu, selama enam bulan dan 12 bulan, para peneliti menguji ulang kembali disfungsi terkait dan mengukur perbaikan gejala pasien.
Para peneliti menemukan bahwa nyeri tulang belakang (low back pain) pada delapan minggu ketiga kelompok akupunktur itu berfungsi jauh lebih baik daripada kelompok yang hanya mendapatkan perawatan medis standar.
“Kami menemukan bahwa akupunktur yang disimulasikan (tanpa penetrasi kulit) memproduksi manfaat sebanyak jarum akupunktur—ini yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana akupunktur bekerja,” ketua uji coba SPINE, Daniel C. Cherkin, PhD, peneliti senior di Group Health Center for Health Studies in Seattle, saat memberikan pernyataan kepada media.
Namun, ide akupunktur non penetrasi kulit bukan keputusan yang baik, dan yang sesungguhnya adalah akupunktur dengan perangsangan (menusukkan jarum) ke dalam kulit. Kebanyakan bentuk akupunktur yang dipelajari oleh para peneliti Barat yaitu dengan penusukan kulit. Jenis akupunktur non-menusuk merupakan terapi penyembuhan kuno yang diakui keberadaannya.
Situs web NCCAM (National Center for Complementary and Alternative Medicine), bagian dari Institut Kesehatan Nasional, yang didanai SPINE, mencatat bahwa
“Akupunktur adalah suatu prosedur yang melibatkan rangsangan titik-titik anatomis pada tubuh dengan menggunakan berbagai teknik”.
Asisten penulis Cherkin, Karen J. Sherman, PhD, MPH, peneliti senior di Group Health Center for Health Studies in Seattle, secara khusus menunjuk ini dalam laporan media: “Secara historis, beberapa jenis akupunktur tanpa menusukkan jarum. Seperti pengobatan lain yang menyangkut efek fisiologis dan membuat perbedaan klinis. “
Uji coba SPINE kepada 638 pasien dewasa dengan nyeri punggung kronis (low back pain) pada Group Health Cooperative in Seattle, Washington, and Northern California Kaiser Permanente in Oakland. Semua subjek penelitian dirangking skala nyerinya minimal tiga skala dari nol sampai 10 atas rasa sakit (nyeri) nya itu.
Tidak ada pasien yang pernah menggunakan akupunktur sebelum berpartisipasi dalam penelitian ini. Mereka secara acak dimasukkan ke dalam salah satu dari empat kelompok untuk berbagai jenis pengobatan. Semua menerima perawatan medis standar tapi tiga kelompok pasien diobati dengan berbagai bentuk akupunktur pada titik-titik individual untuk setiap kasus. Akupunktur standar menggunakan resep tunggal pada titik-titik di punggung dan kaki bagian belakang. Ini disebut para peneliti sebagai “simulasi akupunktur” yang melibatkan penekanan titik-titik akupunktur dengan tusuk gigi tanpa penetrasi kulit.
Semua subjek penelitian di tiga kelompok akupunktur dirawat dua kali seminggu selama tiga minggu dan kemudian harus melakukan perawatan mingguan untuk bulan berikutnya. Pada delapan minggu, selama enam bulan dan 12 bulan, para peneliti menguji ulang kembali disfungsi terkait dan mengukur perbaikan gejala pasien.
Para peneliti menemukan bahwa nyeri tulang belakang (low back pain) pada delapan minggu ketiga kelompok akupunktur itu berfungsi jauh lebih baik daripada kelompok yang hanya mendapatkan perawatan medis standar.
“Kami menemukan bahwa akupunktur yang disimulasikan (tanpa penetrasi kulit) memproduksi manfaat sebanyak jarum akupunktur—ini yang menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana akupunktur bekerja,” ketua uji coba SPINE, Daniel C. Cherkin, PhD, peneliti senior di Group Health Center for Health Studies in Seattle, saat memberikan pernyataan kepada media.
Namun, ide akupunktur non penetrasi kulit bukan keputusan yang baik, dan yang sesungguhnya adalah akupunktur dengan perangsangan (menusukkan jarum) ke dalam kulit. Kebanyakan bentuk akupunktur yang dipelajari oleh para peneliti Barat yaitu dengan penusukan kulit. Jenis akupunktur non-menusuk merupakan terapi penyembuhan kuno yang diakui keberadaannya.
Situs web NCCAM (National Center for Complementary and Alternative Medicine), bagian dari Institut Kesehatan Nasional, yang didanai SPINE, mencatat bahwa
“Akupunktur adalah suatu prosedur yang melibatkan rangsangan titik-titik anatomis pada tubuh dengan menggunakan berbagai teknik”.
Asisten penulis Cherkin, Karen J. Sherman, PhD, MPH, peneliti senior di Group Health Center for Health Studies in Seattle, secara khusus menunjuk ini dalam laporan media: “Secara historis, beberapa jenis akupunktur tanpa menusukkan jarum. Seperti pengobatan lain yang menyangkut efek fisiologis dan membuat perbedaan klinis. “
Akupunktur untuk Tennis Elbow
Salah satu cedera yang paling sering dialami oleh atlet profesional
adalah epicondilitis atau peradangan pada otot dan tendon lengan bawah
atau lebih dikenal dengan istilah tennis elbow. Hal ini disebabkan
memuntirnya pergelangan tangan secara berulang
sehingga menyebabkan pegangan lemah, nyeri siku, dan kerusakan pada
tendon yang menghubungkan humerus (tulang lengan atas).
Berikut merupakan tanda dan gejala tennis elbow :
* Nyeri pada sisi luar siku dan menjalar ke lengan bawah dan pergelangan tangan
* Bagian luar siku nyeri jika disentuh atau dipegang. Bila menggenggam, genggaman tidak kuat.
* Nyeri saat menggenggam seperti saat berjabat tangan atau membuka pintu
* Nyeri sewaktu meluruskan/membengkokkan pergelangan / siku
* Nyeri di siku jika mengangkat sesuatu yang berat
* Nyeri jika pergelangan tangan digerakkan terus menerus
* Kadangkala nyeri juga timbul walaupun lengan tidak digerakkan
Langkah – langkah tradisional dalam penanganan tennis elbow terdiri dari terapi seperti penguat dengan tongkat, obat alam, kompres panas, dan terapi fisik lainnya. Mayoritas efektif untuk mengurangi nyeri tetapi kecil kemungkinan dalam mencegah kondisi sakit ini berulang.
Penelitian dari sebuah lembaga penerbangan yang disajikan pada pertemuan tahunan American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation di San Francisco menunjukkan akupunktur tidak hanya meringankan gejala tennis elbow, lebih lanjut dapat menjadi solusi dalam penyembuhan.
Dalam studi tersebut, Dr. Peter Dorsher, seorang dokter bersertifikat akupunktur meneliti 22 pasien dengan berbagai macam tennis elbow diberikan terapi akupunktur. Dorsher menggunakan jarum akupunktur bulat yang dirancang untuk menembus kulit dan otot serta mencegah kerusakan jaringan sesedikit mungkin. Semua pasien diobati dengan French energetic meridian therapy (terapi energi meridian ala Perancis) dengan jarum ditusukkan pada titik-titik lokal (titik nyeri) di siku.
Setiap pasien dirawat antara 2-10 kali. Setelah mencapai rata-rata 3,9 kali perawatan, tanggapan “maksimal” efek penurunan nyeri tennis elbow dicapai. Setiap pasien melaporkan hilangnya gejala pada diri mereka. Tanggapan ini tampak bertahan lebih lama daripada yang biasa terlihat pada pasien dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit, kawat gigi atau metode tradisional lainnya. Setelah 8,5 bulan menerima akupunktur, 17 pasien (77,3%) mengemukakan pengalaman solusi tennis elbownya itu dan kembali dapat beraktifitas penuh dan normal; dua pasien telah kembali ke kegiatan normalnya kecuali pasien yang terlibat dalam angkat berat yang terkena dampak di lengannya.
Mungkin aspek yang paling menarik dari studi Dr. Peter Dorsher ini adalah banyak pasien yang mengalami nyeri selama berbulan – bulan sebelum akhirnya datang ke akupunktur. Hampir setiap pasien yang diteliti sebelumnya pernah mencoba untuk menyembuhkan tennis elbownya melalui cara-cara konvensional tetapi tanpa keberhasilan dan kemudian mencoba pengobatan akupunktur.
Dari 22 subyek dalam penelitian, 14 telah menjalani penanganan terapi yang lain; 17 telah menggunakan siku penahan; tujuh menerima kortikosteroid suntikan untuk menghilangkan rasa sakit, dan satu pasien menjalani operasi siku, semua tanpa mencapai efek yang diinginkan, sebelum beralih ke akupunktur.
Dalam wawancara dengan Reuters Health, Dorsher mengatakan “Ini (akupunktur) merupakan alat yang sangat ampuh untuk menurunkan rasa sakit. Jarum akupunktur yang ditusukkan ke dalam kulit berfungsi untuk mengendurkan otot di sekitar sendi siku”. Akupunktur ditemukan sangat membantu, Dorsher mencatat, bahwa ia sekarang melakukan itu (akupunktur) sebagai bentuk utama dari pengobatan.
Berikut merupakan tanda dan gejala tennis elbow :
* Nyeri pada sisi luar siku dan menjalar ke lengan bawah dan pergelangan tangan
* Bagian luar siku nyeri jika disentuh atau dipegang. Bila menggenggam, genggaman tidak kuat.
* Nyeri saat menggenggam seperti saat berjabat tangan atau membuka pintu
* Nyeri sewaktu meluruskan/membengkokkan pergelangan / siku
* Nyeri di siku jika mengangkat sesuatu yang berat
* Nyeri jika pergelangan tangan digerakkan terus menerus
* Kadangkala nyeri juga timbul walaupun lengan tidak digerakkan
Langkah – langkah tradisional dalam penanganan tennis elbow terdiri dari terapi seperti penguat dengan tongkat, obat alam, kompres panas, dan terapi fisik lainnya. Mayoritas efektif untuk mengurangi nyeri tetapi kecil kemungkinan dalam mencegah kondisi sakit ini berulang.
Penelitian dari sebuah lembaga penerbangan yang disajikan pada pertemuan tahunan American Academy of Physical Medicine and Rehabilitation di San Francisco menunjukkan akupunktur tidak hanya meringankan gejala tennis elbow, lebih lanjut dapat menjadi solusi dalam penyembuhan.
Dalam studi tersebut, Dr. Peter Dorsher, seorang dokter bersertifikat akupunktur meneliti 22 pasien dengan berbagai macam tennis elbow diberikan terapi akupunktur. Dorsher menggunakan jarum akupunktur bulat yang dirancang untuk menembus kulit dan otot serta mencegah kerusakan jaringan sesedikit mungkin. Semua pasien diobati dengan French energetic meridian therapy (terapi energi meridian ala Perancis) dengan jarum ditusukkan pada titik-titik lokal (titik nyeri) di siku.
Setiap pasien dirawat antara 2-10 kali. Setelah mencapai rata-rata 3,9 kali perawatan, tanggapan “maksimal” efek penurunan nyeri tennis elbow dicapai. Setiap pasien melaporkan hilangnya gejala pada diri mereka. Tanggapan ini tampak bertahan lebih lama daripada yang biasa terlihat pada pasien dengan menggunakan obat penghilang rasa sakit, kawat gigi atau metode tradisional lainnya. Setelah 8,5 bulan menerima akupunktur, 17 pasien (77,3%) mengemukakan pengalaman solusi tennis elbownya itu dan kembali dapat beraktifitas penuh dan normal; dua pasien telah kembali ke kegiatan normalnya kecuali pasien yang terlibat dalam angkat berat yang terkena dampak di lengannya.
Mungkin aspek yang paling menarik dari studi Dr. Peter Dorsher ini adalah banyak pasien yang mengalami nyeri selama berbulan – bulan sebelum akhirnya datang ke akupunktur. Hampir setiap pasien yang diteliti sebelumnya pernah mencoba untuk menyembuhkan tennis elbownya melalui cara-cara konvensional tetapi tanpa keberhasilan dan kemudian mencoba pengobatan akupunktur.
Dari 22 subyek dalam penelitian, 14 telah menjalani penanganan terapi yang lain; 17 telah menggunakan siku penahan; tujuh menerima kortikosteroid suntikan untuk menghilangkan rasa sakit, dan satu pasien menjalani operasi siku, semua tanpa mencapai efek yang diinginkan, sebelum beralih ke akupunktur.
Dalam wawancara dengan Reuters Health, Dorsher mengatakan “Ini (akupunktur) merupakan alat yang sangat ampuh untuk menurunkan rasa sakit. Jarum akupunktur yang ditusukkan ke dalam kulit berfungsi untuk mengendurkan otot di sekitar sendi siku”. Akupunktur ditemukan sangat membantu, Dorsher mencatat, bahwa ia sekarang melakukan itu (akupunktur) sebagai bentuk utama dari pengobatan.
Akupunktur untuk Terapi Akne (Jerawat)
Akupunktur untuk Terapi Akne (Jerawat)
Jerawat?? Sering mengalaminya?? Menganggu banget. Bikin gak pede. Diledekin temen. Ternyata tidak cuma di wajah. Bahu, leher, dada, punggung dan lengan bagian atas bisa juga terkena jerawat. Kok yang remaja aja sih yang ngalaminya?? Menurut penelitian ternyata 85% jerawat ditemui pada usia 12 – 24 tahun. Dan uniknya jerawat pada laki – laki itu hanya sampai usia 25 tahun. Dan kalau wanita bisa sampai usia 40 tahun.
Menurut medis, jerawat merupakan kelainan dari folikel rambut kelenjar sebaceous dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, postul, nodus dan kista. Kelenjar ini berada di kulit. Jika pori – pori tersumbat, maka akan menjadi akne (jerawat). Penyumbatan pori – pori diperparah dengan bakteri yang ada di kulit. Pada beberapa orang jerawat bisa mengalami peradangan yang mengarah ke jerawat yang lebih besar, biasanya disebut sebagai kista.
Penyebab Akne (Jerawat)
Pengobatan tradisional Cina memandang fisik, emosional, dan faktor lingkungan adalah hal yang berkaitan dengan masalah kulit. Dari sudut pandang Cina, jerawat paling sering dikaitkan dengan panas dan kelembaban yang mempengaruhi organ-organ seperti paru-paru, lambung dan limpa.
Pada wanita, jerawat menjadi lebih buruk pada waktu menstruasi. Hal ini terkait dengan qi (energi) dan darah. Qi mengalir di seluruh saluran tubuh. Emosi seperti stres, frustrasi, dan marah dapat menyebabkan qi (energi) terhambat. Sering, jerawat dan masalah kulit lainnya yang terjadi waktu menstruasi disebabkan oleh stagnasi (terhambatnya) qi dan darah.
Menurut Cina, paru – paru bertanggung jawab atas kulit. Dalam banyak kasus sering didapati beberapa penyakit kulit, seperti eksim, yang sering terjadi dengan masalah paru-paru. Paru-paru juga mengatur pembukaan dan penutupan pori, yang merupakan salah satu sebab saat ada panas terakumulasi maka jerawat bisa keluar dari tubuh.
Lambung secara alami cenderung hangat dan membantu dalam pencernaan makanan. Namun, kecenderungan hangat ini akan menjadi panas dengan mudah dapat memicu jerawat di daerah perut, yang meliputi dada dan wajah.
Menurut TCM, limpa bertugas juga dalam pencernaan. Ketika pencernaan bekerja dengan baik dan harmonis tubuh menghasilkan banyak jumlah energi dan mampu menyingkirkan kelembaban. Jika limpa tidak bekerja dengan baik, kelembaban dapat menumpuk dan menyebabkan kulit berminyak dan jerawat.
Terapi Akupunktur untuk Akne
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penyebab akne (jerawat) yaitu karena akumulasi (penumpukan) panas dan lembab yang berada di organ. Maka ketika jarum akupunktur dimasukkan, akan memberikan efek lokal, efek sentral, dan efek segmental yang bekerja di kulit maupun organ untuk mengusir panas dan lembab itu.
Jika akne dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi seseorang, maka akupunktur akan membantu melancarkan qi (energi) yang terhambat tadi melalui insersi jarum akupunktur. Dengan begitu jika qi (energi) lancar, maka emosi seseorang cenderung stabil.
Beberapa Hasil Penelitian
Jerawat?? Sering mengalaminya?? Menganggu banget. Bikin gak pede. Diledekin temen. Ternyata tidak cuma di wajah. Bahu, leher, dada, punggung dan lengan bagian atas bisa juga terkena jerawat. Kok yang remaja aja sih yang ngalaminya?? Menurut penelitian ternyata 85% jerawat ditemui pada usia 12 – 24 tahun. Dan uniknya jerawat pada laki – laki itu hanya sampai usia 25 tahun. Dan kalau wanita bisa sampai usia 40 tahun.
Menurut medis, jerawat merupakan kelainan dari folikel rambut kelenjar sebaceous dengan gambaran klinis berupa komedo, papul, postul, nodus dan kista. Kelenjar ini berada di kulit. Jika pori – pori tersumbat, maka akan menjadi akne (jerawat). Penyumbatan pori – pori diperparah dengan bakteri yang ada di kulit. Pada beberapa orang jerawat bisa mengalami peradangan yang mengarah ke jerawat yang lebih besar, biasanya disebut sebagai kista.
Penyebab Akne (Jerawat)
- Genetik
- Ras
- Sinar Ultra violet
- Kelembapan udara, temperatur
- Psikis
- Hormonal
- Infeksi bakteri corynebacterium acnes, staphylococcus albus et epidermis, pityrosporum ovale et obiculare
- Kulit berminyak
- Hilangnya harga diri
- Hilangnya kepercayaan diri
- Penarikan diri dari kehidupan sosial karena malu
- Kecemasan dan depresi
- Kehilangan pekerjaan
- Gangguan emosi
Pengobatan tradisional Cina memandang fisik, emosional, dan faktor lingkungan adalah hal yang berkaitan dengan masalah kulit. Dari sudut pandang Cina, jerawat paling sering dikaitkan dengan panas dan kelembaban yang mempengaruhi organ-organ seperti paru-paru, lambung dan limpa.
Pada wanita, jerawat menjadi lebih buruk pada waktu menstruasi. Hal ini terkait dengan qi (energi) dan darah. Qi mengalir di seluruh saluran tubuh. Emosi seperti stres, frustrasi, dan marah dapat menyebabkan qi (energi) terhambat. Sering, jerawat dan masalah kulit lainnya yang terjadi waktu menstruasi disebabkan oleh stagnasi (terhambatnya) qi dan darah.
Menurut Cina, paru – paru bertanggung jawab atas kulit. Dalam banyak kasus sering didapati beberapa penyakit kulit, seperti eksim, yang sering terjadi dengan masalah paru-paru. Paru-paru juga mengatur pembukaan dan penutupan pori, yang merupakan salah satu sebab saat ada panas terakumulasi maka jerawat bisa keluar dari tubuh.
Lambung secara alami cenderung hangat dan membantu dalam pencernaan makanan. Namun, kecenderungan hangat ini akan menjadi panas dengan mudah dapat memicu jerawat di daerah perut, yang meliputi dada dan wajah.
Menurut TCM, limpa bertugas juga dalam pencernaan. Ketika pencernaan bekerja dengan baik dan harmonis tubuh menghasilkan banyak jumlah energi dan mampu menyingkirkan kelembaban. Jika limpa tidak bekerja dengan baik, kelembaban dapat menumpuk dan menyebabkan kulit berminyak dan jerawat.
Terapi Akupunktur untuk Akne
- Adalah suatu cara pengobatan dengan menusukkan jarum akupunktur di titik – titik akupunktur di permukaan tubuh tertentu yang bertujuan untuk menormalisasi dan mengobati berbagai kondisi kesehatan tertentu.
- Titik – titik akupunktur yang digunakan : tergantung area akne (jerawat). Apabila akne (jerawat) banyak terdapat di wajah, maka digunakan titik akupunktur yang berada di wajah.
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa penyebab akne (jerawat) yaitu karena akumulasi (penumpukan) panas dan lembab yang berada di organ. Maka ketika jarum akupunktur dimasukkan, akan memberikan efek lokal, efek sentral, dan efek segmental yang bekerja di kulit maupun organ untuk mengusir panas dan lembab itu.
Jika akne dikaitkan dengan ketidakstabilan emosi seseorang, maka akupunktur akan membantu melancarkan qi (energi) yang terhambat tadi melalui insersi jarum akupunktur. Dengan begitu jika qi (energi) lancar, maka emosi seseorang cenderung stabil.
Beberapa Hasil Penelitian
- Han Shuping melaporkan 230 kasus akne yang diobati dengan akupunktur selama 20 kali kunjungan berturut – turut setiap hari efektifitasnya 94, 78%
- Li Fengbo, menggunakan elektroakupunktur pada 30 kasus akne vulgaris setiap hari selama 10 hari (1 seri terapi). Dua puluh sembilan kasus sembuh setelah dilakukan 3 seri terapi.
- Chen Jixiang pada penelitian membagi dua kelompok. Kelompok pertama dilakukan terapi akupunktur pada 57 kasus akne vulgaris tanpa menggunakan stimulator. Dilakukan teknik penguatan dan pelemahan dan jarum ditinggalkan selama 20 menit. Pada kelompok ke dua dilakukan pada 87 kasus dengan menggunakan elektrostimulator selama 20 menit. Pada kedua kelompok diperlakukan sama. Kunjungan dilakukan sekali sehari sebanyak 20 kali kunjungan. Pada kelompok yang tidak diberi elektrostimulator, 30 kasus sembuh dan 25 kasus perbaikan. Sendangkan pada kelompok yang menggunakan elektrostimulator didapatkan 76 kasus sembuh dan 11 kasus perbaikan.
- Onie, Kustanti (2004) dalam penelitiannya pada 23 kasus akne vulgaris dilakukan tindakan akupunktur tanpa elektrostimulator dengan kunjungan 2 kali dalam seminggu dan dilakukan sebanyak 10 kali kunjungan. Didapatkan efektifitas sebesar 95, 65%.
Akupunktur atasi Insomnia
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani
dan kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang
dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan
persoalan yang dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam
membantu tubuh kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian
menunjukkan bahwa kurang tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan,
kerusakan pada sistem kekebalan dan meningkatkan tekanan darah (Nancy W,
2006).
Secara TCM (Traditional Chinese Medicine), tidur merupakan suatu siklus karena pergantian siang dan malam secara alami dimana menunjukkan Yin Yang seimbang. Pada kondisi sehat (normal), Wei Qi (Qi pertahanan) bersirkulasi pada meridian Yang di waktu siang dan relatif ekses sehingga membuat seorang terjaga/sadar penuh. Ketika malam hari, Wei Qi (Qi pertahanan) menuju meridian Yin sehingga relatif ekses Yin sehingga orang masuk dalam fase tidur.
Secara umum gangguan tidur terbagi dalam empat tahapan yaitu :
Penyebab Insomnia
Kurang olahraga, khawatir, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kekurangan gizi, kesedihan, rasa sakit dan pengumbaran nafsu birahi.
Terapi Akupunktur
Akupunktur adalah suatu bentuk pengobatan Kedokteran Cina dimana jarum dimasukkan ke meridian yang ada pada tubuh. Prinsip pengobatan akupunktur adalah untuk menyelaraskan aliran Qi,(energi) dalam meridian yang dapat mengontrol aspek fungsi tubuh kita. Akupunktur sangat efektif untuk insomnia, karena memiliki efek menenangkan pada sistem saraf manusia.
Perangsangan titik-titik akupunktur memiliki manfaat tidak terbatas. Titik pilihan untuk insomnia biasanya difokuskan pada meridian jantung atau perikardium. Menurut beberapa ahli akupunktur, jantung atau pericardium merupakan tempat berkumpulnya Shen (semangat). Orang dengan insomnia biasanya merasakan kelelahan, mudah terkejut, kegelisahan mental, khawatir, pelupa dan cemas. Semua perasaan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan Shen (semangat) seseorang menjadi lemah pula.
Dengan menghilangkan faktor penyebab semisal rasa sakit dan kecemasan, akupunktur dipercaya dapat meredakan insomnia. Beberapa pasien mulai tidur nyenyak setelah pengobatan akupunktur pertama mereka. Enam kali perawatan akupunktur biasanya cukup untuk mengembalikan pola tidur yang normal, bahkan pada pasien yang menderita insomnia selama bertahun-tahun.
Selain dengan terapi akupunktur, insomnia bisa diminimalkan dengan mengikuti beberapa saran berikut ini :
Tenangkan Pikiran : latihan pernapasan, meditasi, dan bentuk-bentuk relaksasi untuk mengurangi insomnia Anda.
Diet : menghindari makanan pedas, daging, makan besar, alkohol, dan minum kopi sebelum tidur. Ini semua membuat panas internal di dalam tubuh Anda.
Pekerjaan: pekerjaan dengan beban berat segera diselesaikan di siang hari. Berpikir yang berlebihan pada malam hari dapat memacu jantung Anda bekerja lebih cepat dan menyebabkan insomnia.
Rendam kaki : merendam kaki di air hangat pada malam hari akan membantu mencegah insomnia.
Secara TCM (Traditional Chinese Medicine), tidur merupakan suatu siklus karena pergantian siang dan malam secara alami dimana menunjukkan Yin Yang seimbang. Pada kondisi sehat (normal), Wei Qi (Qi pertahanan) bersirkulasi pada meridian Yang di waktu siang dan relatif ekses sehingga membuat seorang terjaga/sadar penuh. Ketika malam hari, Wei Qi (Qi pertahanan) menuju meridian Yin sehingga relatif ekses Yin sehingga orang masuk dalam fase tidur.
Secara umum gangguan tidur terbagi dalam empat tahapan yaitu :
- Gangguan masuk tidur dan mempertahankan tidur yang disebut dengan Insomnia
- Gangguan yang berhubungan dengan tidur/mengantuk berlebihan disebut hipersomnia
- Disfungsi yang berhubungan dengan kondisi tidur, stadium tidur atau keadaan jaga yang berubah sifat yang disebut dengan parasomnia
- Gangguan ritme tidur jaga
Penyebab Insomnia
Kurang olahraga, khawatir, ketakutan, kecemasan, kemarahan, kekurangan gizi, kesedihan, rasa sakit dan pengumbaran nafsu birahi.
Terapi Akupunktur
Akupunktur adalah suatu bentuk pengobatan Kedokteran Cina dimana jarum dimasukkan ke meridian yang ada pada tubuh. Prinsip pengobatan akupunktur adalah untuk menyelaraskan aliran Qi,(energi) dalam meridian yang dapat mengontrol aspek fungsi tubuh kita. Akupunktur sangat efektif untuk insomnia, karena memiliki efek menenangkan pada sistem saraf manusia.
Perangsangan titik-titik akupunktur memiliki manfaat tidak terbatas. Titik pilihan untuk insomnia biasanya difokuskan pada meridian jantung atau perikardium. Menurut beberapa ahli akupunktur, jantung atau pericardium merupakan tempat berkumpulnya Shen (semangat). Orang dengan insomnia biasanya merasakan kelelahan, mudah terkejut, kegelisahan mental, khawatir, pelupa dan cemas. Semua perasaan ini mengakibatkan tubuh menjadi lemah dan Shen (semangat) seseorang menjadi lemah pula.
Dengan menghilangkan faktor penyebab semisal rasa sakit dan kecemasan, akupunktur dipercaya dapat meredakan insomnia. Beberapa pasien mulai tidur nyenyak setelah pengobatan akupunktur pertama mereka. Enam kali perawatan akupunktur biasanya cukup untuk mengembalikan pola tidur yang normal, bahkan pada pasien yang menderita insomnia selama bertahun-tahun.
Selain dengan terapi akupunktur, insomnia bisa diminimalkan dengan mengikuti beberapa saran berikut ini :
Tenangkan Pikiran : latihan pernapasan, meditasi, dan bentuk-bentuk relaksasi untuk mengurangi insomnia Anda.
Diet : menghindari makanan pedas, daging, makan besar, alkohol, dan minum kopi sebelum tidur. Ini semua membuat panas internal di dalam tubuh Anda.
Pekerjaan: pekerjaan dengan beban berat segera diselesaikan di siang hari. Berpikir yang berlebihan pada malam hari dapat memacu jantung Anda bekerja lebih cepat dan menyebabkan insomnia.
Rendam kaki : merendam kaki di air hangat pada malam hari akan membantu mencegah insomnia.
Akupuntur Bantu Keberhasilan Bayi Tabung
PARIS, KAMIS - Metode akupuntur ternyata bukan hanya baik untuk
penyembuhan penyakit, namun juga dapat membantu keberhasilan pasangan
dalam menjalani program bayi tabung melalui teknik in-vitro fertilisation (IVF).
Menurut sebuah tinjauan yang dipublikasikan British Medical Journal (BMJ) edisi online, Jumat (8/2), terapi akupuntur dapat memberi kontribusi siginifikan bagi tingkat keberhasilan program bayi tabung. Tinjauan tersebut merupakan hasil analisis tujuh penelitian yang dilakukan para ahli dari Maryland School of Medicine di Amerika Serikat dan VU University Amsterdam Belanda.
Sebanyak 1.366 wanita yang menjalani program IVF dilibatkan dalam riset ini. Mereka terbagi dalam tiga kelompok, yakni grup yang diberi terapi akupuntur asli, yang diberi terapi akupuntur palsu, serta kelompok yang tak diberi terapi apapun.
Secara keseluruhan, peluang terjadinya kehamilan tercatat meningkat hingga 65 persen di antara kelompok yang mendapat terapi akupuntur satu hari sebelum transfer embrio. Namun peneliti menekankan, angka ini terlalu berlebihan mengingat data percobaan tidak merata. Peneliti juga mencatat bahwa pada percobaan di mana secara umum menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi, akupuntur sebenarnya hanya memberi manfaat yang relatif kecil sekitar 24 persen.
Pada empat percobaan di mana hasil dari IVF sudah dapat diketahui, akupuntur mampu menambah probabilitas atau kemungkinan kelahiran hidup hingga 91 persen. Walau pun bukti ini masih bersifat pendahuluan, peneliti mengatakan bahwa akupuntur dapat memperbaiki rata-rata kehamilan dan kelahiran hidup di antara wanita yang menjalani IVF.
Riset sebelumnya menunjukkan akupuntur secara umum tidak berpengaruh terhadap rata-rata kehamilan atau pun peningkatan peluang kesuksesannya. Pengecualiannya adalah sebuah riset tahun lalu yang mengungkaokan bahwa wanita dengan IVF yang mendapat terapi akupuntur kecil kecenderungannya untuk hamil ketimbang mereka yang tidak menjalani terapi jarum akupuntur.
Metode akupuntur atau tusuk jarum telah digunakan di China selama berabad-abad sebagai metode pendukung program reproduksi. Penggunanannya kini berkembang di antara pasangan yang memilih program IVF untuk memiliki bayi. Sejumlah teori menjelaskan mengapa akupuntur bisa efektif dengan program IVF. Salah satunya adalah akupuntur dapat merangsang aliran darah ke uterus sehingga terjadi pelapisan pada rahim dan membuat embrio menjadi lebih mudah menempel.
Menurut sebuah tinjauan yang dipublikasikan British Medical Journal (BMJ) edisi online, Jumat (8/2), terapi akupuntur dapat memberi kontribusi siginifikan bagi tingkat keberhasilan program bayi tabung. Tinjauan tersebut merupakan hasil analisis tujuh penelitian yang dilakukan para ahli dari Maryland School of Medicine di Amerika Serikat dan VU University Amsterdam Belanda.
Sebanyak 1.366 wanita yang menjalani program IVF dilibatkan dalam riset ini. Mereka terbagi dalam tiga kelompok, yakni grup yang diberi terapi akupuntur asli, yang diberi terapi akupuntur palsu, serta kelompok yang tak diberi terapi apapun.
Secara keseluruhan, peluang terjadinya kehamilan tercatat meningkat hingga 65 persen di antara kelompok yang mendapat terapi akupuntur satu hari sebelum transfer embrio. Namun peneliti menekankan, angka ini terlalu berlebihan mengingat data percobaan tidak merata. Peneliti juga mencatat bahwa pada percobaan di mana secara umum menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi, akupuntur sebenarnya hanya memberi manfaat yang relatif kecil sekitar 24 persen.
Pada empat percobaan di mana hasil dari IVF sudah dapat diketahui, akupuntur mampu menambah probabilitas atau kemungkinan kelahiran hidup hingga 91 persen. Walau pun bukti ini masih bersifat pendahuluan, peneliti mengatakan bahwa akupuntur dapat memperbaiki rata-rata kehamilan dan kelahiran hidup di antara wanita yang menjalani IVF.
Riset sebelumnya menunjukkan akupuntur secara umum tidak berpengaruh terhadap rata-rata kehamilan atau pun peningkatan peluang kesuksesannya. Pengecualiannya adalah sebuah riset tahun lalu yang mengungkaokan bahwa wanita dengan IVF yang mendapat terapi akupuntur kecil kecenderungannya untuk hamil ketimbang mereka yang tidak menjalani terapi jarum akupuntur.
Metode akupuntur atau tusuk jarum telah digunakan di China selama berabad-abad sebagai metode pendukung program reproduksi. Penggunanannya kini berkembang di antara pasangan yang memilih program IVF untuk memiliki bayi. Sejumlah teori menjelaskan mengapa akupuntur bisa efektif dengan program IVF. Salah satunya adalah akupuntur dapat merangsang aliran darah ke uterus sehingga terjadi pelapisan pada rahim dan membuat embrio menjadi lebih mudah menempel.
Akupuntur Atasi Migrain
AKUPUNTUR seperti yang kerap diterapkan oleh para tabib
dan dokter Traditional Chinese medicine (TCM) dapat mengurangi sakit
migrain. Demikian sebuah penelitian mengungkap. Para peneliti dari
Italia ini menemukan bahwa perawatan teratur dengan akupuntur yang tepat
membantu memperbaiki gejala pada 32 pasien yang menderita migrain yang
sudah resisten atau kebal dengan obat.
Lebih lagi, terapi ini bekerja lebih efektif dibanding dengan dua bentuk akupuntur palsu lain yang digunakan sebagai perbandingan. Demikian diungkapkan para peneliti dalam Medical Journal Headache.
Pada penelitian sebelumnya, menyisakan hasil yang cukup kontradiksi atas perawatan migrain dengan akupuntur. Beberapa peneliti menilai bahwa penggunaan akupuntur yang tidak tepat, menggunakan jarum tumpul dan tidak sampai menembus kulit juga dikatakan menurunkan gejala seperti akupuntur yang sebenarnya. Tentu hal ini menyisakan pertanyaan mengenai efek biologis akupuntur.
Meski begitu, masalahnya, pada penelitian ini, terdapat inkonsistensi desain (penelitian), juga penggunaan poin atau titik akupuntur yang tidak sesuai dengan titik-titk yang seharusnya ditusuk.
Akupuntur telah digunakan lebih dari 2000 tahun dalam pengobatan China untuk mengatasi beragam masalah kesehatan. Menurut pengobatan tradisional ini, titik-titik spesifik pada akupuntur ini terkait dengan jalur internal tubuh yang membawa energi atau Qi (chi) dan merangsang titik-titik ini dengan jarum dapat meningkatkan aliran Qi ini.
Pada penelitian terakhir, Dr. Enrico Facco dari Universitas Padua dan koleganya melihat bagaimana secara tradisional akupuntur diperbandingkan dengan teknik akupuntur pura-pura (tanpa jarum tajam) untuk mencegah migrain.
Secara acak mereka meilih 160 pasien yang mengalami migrain menjadi empat kelompok: Pada kelompo satu, pasien menerima dua kali seminggu sesi akupuntur tradisional. Kelompok kedua menjalani akupuntur pura-pura. Kelompok ketiga juga menjalani akupuntur pura-pura tetapi menggunaka jarum tumpu yang ditusukkan pada ttik-titik akupuntur yang sebenarnya. Dan kelompok keempat merupakan kelompok kontrol yang tidak mendapat terapi akupuntur sama sekali.
Lebih dari enam bulan, Tim Facco menemukan, hanya grup yang menerima tusukan jarum akupuntur dengan tepatlah yang mengalami kesembuhan dari migrain dibanding dengan yang kelompok kontrol. Faktor utama yang baru dari penelitian ini adalah bahwa terapi ini meski berdasar pengobatan tradisional, tetapi menggunakan cara barat yang ilmiah.
Hasilnya menjanjikan, kata Facco, namun penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi manfaat dari akupuntur tradisional terhadap migrain. Meski begitu, Facco, menambahkan, karena terapi ini hanya berefek samping kecil, dapat digunakan untuk mereka yang menderita migrain yang tidak dapat diselesaikan dengan pengobatan standar.
Belum jelas benar kenapa akupuntur dapat mengurangi migrain. Menambahi teori tradisional berdasar konsep Qi, riset modern dari akupuntur atas migrain ini menyatakan bahwa akupuntur mungkin bekerja dengan cara mengalihkan signal di antara sel-sel saraf atau mempengaruhi pelepasan beragam bahan-bahan kimia di antara sistem saraf pusat.
Lebih lagi, terapi ini bekerja lebih efektif dibanding dengan dua bentuk akupuntur palsu lain yang digunakan sebagai perbandingan. Demikian diungkapkan para peneliti dalam Medical Journal Headache.
Pada penelitian sebelumnya, menyisakan hasil yang cukup kontradiksi atas perawatan migrain dengan akupuntur. Beberapa peneliti menilai bahwa penggunaan akupuntur yang tidak tepat, menggunakan jarum tumpul dan tidak sampai menembus kulit juga dikatakan menurunkan gejala seperti akupuntur yang sebenarnya. Tentu hal ini menyisakan pertanyaan mengenai efek biologis akupuntur.
Meski begitu, masalahnya, pada penelitian ini, terdapat inkonsistensi desain (penelitian), juga penggunaan poin atau titik akupuntur yang tidak sesuai dengan titik-titk yang seharusnya ditusuk.
Akupuntur telah digunakan lebih dari 2000 tahun dalam pengobatan China untuk mengatasi beragam masalah kesehatan. Menurut pengobatan tradisional ini, titik-titik spesifik pada akupuntur ini terkait dengan jalur internal tubuh yang membawa energi atau Qi (chi) dan merangsang titik-titik ini dengan jarum dapat meningkatkan aliran Qi ini.
Pada penelitian terakhir, Dr. Enrico Facco dari Universitas Padua dan koleganya melihat bagaimana secara tradisional akupuntur diperbandingkan dengan teknik akupuntur pura-pura (tanpa jarum tajam) untuk mencegah migrain.
Secara acak mereka meilih 160 pasien yang mengalami migrain menjadi empat kelompok: Pada kelompo satu, pasien menerima dua kali seminggu sesi akupuntur tradisional. Kelompok kedua menjalani akupuntur pura-pura. Kelompok ketiga juga menjalani akupuntur pura-pura tetapi menggunaka jarum tumpu yang ditusukkan pada ttik-titik akupuntur yang sebenarnya. Dan kelompok keempat merupakan kelompok kontrol yang tidak mendapat terapi akupuntur sama sekali.
Lebih dari enam bulan, Tim Facco menemukan, hanya grup yang menerima tusukan jarum akupuntur dengan tepatlah yang mengalami kesembuhan dari migrain dibanding dengan yang kelompok kontrol. Faktor utama yang baru dari penelitian ini adalah bahwa terapi ini meski berdasar pengobatan tradisional, tetapi menggunakan cara barat yang ilmiah.
Hasilnya menjanjikan, kata Facco, namun penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi manfaat dari akupuntur tradisional terhadap migrain. Meski begitu, Facco, menambahkan, karena terapi ini hanya berefek samping kecil, dapat digunakan untuk mereka yang menderita migrain yang tidak dapat diselesaikan dengan pengobatan standar.
Belum jelas benar kenapa akupuntur dapat mengurangi migrain. Menambahi teori tradisional berdasar konsep Qi, riset modern dari akupuntur atas migrain ini menyatakan bahwa akupuntur mungkin bekerja dengan cara mengalihkan signal di antara sel-sel saraf atau mempengaruhi pelepasan beragam bahan-bahan kimia di antara sistem saraf pusat.
Akupuntur Kurangi Kejang dan Nyeri Haid
SAAT para wanita mendapatkan haid, rasa sakit luar
biasa biasanya terjadi dan tentu saja merepotkan. Namun, jangan
khawatir, para ilmuwan dari Jerman mengatakan, akupuntur atau tusuk
jarum ternyata dapat mnguangi gejala-gejala tidak mengenakkan ini.
Dengan demikian para wanita bisa lebih produktif di saat-saat rawan
seperti ini.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara kelompok yang ditusuk jarum dengan yang tidak. Mereka yang diterapi akupuntur, menurut Dr. Claudia Witt dari Charite University Medical Center di Berlin, setelah tiga bulan kebanyakan mengatakan rasa nyeri dan sakit ini berkurang hingga 33 persen.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa akupuntur juga bermanfaat bagi wanita untuk memelihara kesehatan secara menyeluruh," jelas Claudia yang mempublikasikan penelitian ini di American Journal of Obstetrics & Gynecology (Jurnal Kedoktern Kebidanan dan Kandungan Amerika).
Biasanya, obat-obatan anti inflamasi non steroid (non-steroidal anti-inflammatory drugs/ NSAIDs) digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan kejang. Namun, obat-obatan ini punya efek samping. Demikian dikatakan Witt.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan antara kelompok yang ditusuk jarum dengan yang tidak. Mereka yang diterapi akupuntur, menurut Dr. Claudia Witt dari Charite University Medical Center di Berlin, setelah tiga bulan kebanyakan mengatakan rasa nyeri dan sakit ini berkurang hingga 33 persen.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa akupuntur juga bermanfaat bagi wanita untuk memelihara kesehatan secara menyeluruh," jelas Claudia yang mempublikasikan penelitian ini di American Journal of Obstetrics & Gynecology (Jurnal Kedoktern Kebidanan dan Kandungan Amerika).
Biasanya, obat-obatan anti inflamasi non steroid (non-steroidal anti-inflammatory drugs/ NSAIDs) digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan kejang. Namun, obat-obatan ini punya efek samping. Demikian dikatakan Witt.
Akupuntur Hasilkan Pereda Nyeri Alami
Setiap tusukan jarum di titik tertentu di tubuh ternyata efektif
untuk merangsang tubuh mengeluarkan pereda nyeri alamiah yang disebut adenosine. Hasil penelitian ini semakin mengukuhkan pendapat bahwa metode akupuntur bisa diteliti dan dijelaskan secara ilmiah.
Berbekal pengetahuan tersebut, para ahli yakin manfaat akupuntur ini bisa digabungkan dengan obat kanker deoxycoformycin, yang menjaga agar kadar adenosine dalam tubuh lebih bertahan lama.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr.Maiken Nedergaard dan timnya dari University of Rochester Medical Center. Secara intensif mereka melakukan penelitian pada mencit yang diberikan terapi akupuntur setengah jam untuk kelompok mencit yang mengalami rasa tidak nyaman karena bekas cakaran.
Para peneliti menemukan bahwa level adenosine di jaringan kulit yang dekat dengan tusukan jarum 24 kali lebih tinggi setelah terapi akupuntur. Dan mencit yang menderita rasa tidak nyaman itu menunjukkan pengurangan rasa nyeri. Adenosine lebih dikenal sebagai pengatur tidur, menghambat sinyal saraf dan inflamasi.
Akupuntur adalah pengobatan dengan metode tusuk jarum pada beberapa bagian organ tubuh yang dianggap sebagai titik accupoint untuk menimbulkan efek khusus. Pengobatan ini tidak disertai dengan pemberian ramuan atau obat-obatan lain.
Akunpuntur yang dulu dianggap sepele dan sulit dijelaskan secara rasional kini telah menjadi salah satu pengobatan tradisional alternatif yang diakui dalam dunia kedokteran modern. Berbagai penelitian ilmiah pun dilakukan untuk menguak misteri dibalik kemampuan metode ini dalam menyembuhkan penyakit.
Berbekal pengetahuan tersebut, para ahli yakin manfaat akupuntur ini bisa digabungkan dengan obat kanker deoxycoformycin, yang menjaga agar kadar adenosine dalam tubuh lebih bertahan lama.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr.Maiken Nedergaard dan timnya dari University of Rochester Medical Center. Secara intensif mereka melakukan penelitian pada mencit yang diberikan terapi akupuntur setengah jam untuk kelompok mencit yang mengalami rasa tidak nyaman karena bekas cakaran.
Para peneliti menemukan bahwa level adenosine di jaringan kulit yang dekat dengan tusukan jarum 24 kali lebih tinggi setelah terapi akupuntur. Dan mencit yang menderita rasa tidak nyaman itu menunjukkan pengurangan rasa nyeri. Adenosine lebih dikenal sebagai pengatur tidur, menghambat sinyal saraf dan inflamasi.
Akupuntur adalah pengobatan dengan metode tusuk jarum pada beberapa bagian organ tubuh yang dianggap sebagai titik accupoint untuk menimbulkan efek khusus. Pengobatan ini tidak disertai dengan pemberian ramuan atau obat-obatan lain.
Akunpuntur yang dulu dianggap sepele dan sulit dijelaskan secara rasional kini telah menjadi salah satu pengobatan tradisional alternatif yang diakui dalam dunia kedokteran modern. Berbagai penelitian ilmiah pun dilakukan untuk menguak misteri dibalik kemampuan metode ini dalam menyembuhkan penyakit.
Akupuntur Lebih Baik Daripada Aspirin
AKUPUNTUR atau tusuk jarum bekerja lebih baik dibanding
aspirin dalam mengurangi sakit kepala kronis berat dan kerap. Demikian
laporan para ilmuwan Amerika Serikat menyimpulkan, Senin (1/12) lalu.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Duke yang melibatkan nyaris 4.000 pasien dengan gangguan migrain, tegang di kepala dan beragam bentuk sakit kepala kronis lain membuktikan bahwa penggunaan akupuntur untuk mengurangi sakit kepala 62 persen lebih efektif dibanding dengan obat yang hanya mampu mengurangi nyeri kepala hingga 45 persen.
"Akupuntur telah menjadi alat pengobatan favorit untuk berbagai keperluan mulai dari meningkatkan kesuburan hingga mengurangi nyeri setelah operasi karena memang dari pengalaman mereka teknik ini efeknya minimal dan murah dibanding pilihan pengobatan lain," ujar Dr. Tong Joo Gan, kepala peneliti.
Menurut Tong, analisis dari penelitian ini membuktikan betapa hebatnya akupuntur dalam mengurangi nyeri kepala kronis. Dalam tulisan di Jurnal Anestesia dan Analgesia, tim peneliti menyebutkan 53 persen pasien yang menggunakan akupuntur merasa terbantu atau dikurangi rasa nyerinya dibanding mereka yang tidak menggunakan jarum, sekitar 45 persen.
"Salah satu hal penting yang perlu diketahui banyak orang dalam penggunaan jarum akupuntur ini adalah bahwa teknik ini sama sekali tidak menyakitkan meski ditusuk jarum," ujar Gan. "Ini merupakan metode yang dapat melepaskan pembunuh rasa sakit (pain killer) alami dari dalam tubuh sendiri." Dengan kata lain, tusukan jarum ini merangsang painkiller yang dimiliki tubuh untuk keluar. Akibatnya, nyeri kepala berkurang.
Penelitian ini intinya hendak mengatakan, dari enam pasien, lima orang merasa orang baik kembali dan tidak merasa sakit berkat akupuntur. Penelitian lain membuktikan bahwa akupuntur mampu menyingkirkan nyeri yang biasa terjadi usai operasi di kepala, kanker leher, bahkan mengurangi rasa panas dan gejala menopause lain, juga mengurangi efek kemoterapi seperti mual.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari Universitas Duke yang melibatkan nyaris 4.000 pasien dengan gangguan migrain, tegang di kepala dan beragam bentuk sakit kepala kronis lain membuktikan bahwa penggunaan akupuntur untuk mengurangi sakit kepala 62 persen lebih efektif dibanding dengan obat yang hanya mampu mengurangi nyeri kepala hingga 45 persen.
"Akupuntur telah menjadi alat pengobatan favorit untuk berbagai keperluan mulai dari meningkatkan kesuburan hingga mengurangi nyeri setelah operasi karena memang dari pengalaman mereka teknik ini efeknya minimal dan murah dibanding pilihan pengobatan lain," ujar Dr. Tong Joo Gan, kepala peneliti.
Menurut Tong, analisis dari penelitian ini membuktikan betapa hebatnya akupuntur dalam mengurangi nyeri kepala kronis. Dalam tulisan di Jurnal Anestesia dan Analgesia, tim peneliti menyebutkan 53 persen pasien yang menggunakan akupuntur merasa terbantu atau dikurangi rasa nyerinya dibanding mereka yang tidak menggunakan jarum, sekitar 45 persen.
"Salah satu hal penting yang perlu diketahui banyak orang dalam penggunaan jarum akupuntur ini adalah bahwa teknik ini sama sekali tidak menyakitkan meski ditusuk jarum," ujar Gan. "Ini merupakan metode yang dapat melepaskan pembunuh rasa sakit (pain killer) alami dari dalam tubuh sendiri." Dengan kata lain, tusukan jarum ini merangsang painkiller yang dimiliki tubuh untuk keluar. Akibatnya, nyeri kepala berkurang.
Penelitian ini intinya hendak mengatakan, dari enam pasien, lima orang merasa orang baik kembali dan tidak merasa sakit berkat akupuntur. Penelitian lain membuktikan bahwa akupuntur mampu menyingkirkan nyeri yang biasa terjadi usai operasi di kepala, kanker leher, bahkan mengurangi rasa panas dan gejala menopause lain, juga mengurangi efek kemoterapi seperti mual.
Pengobatan Akupuntur Makin Diminati
Pengobatan dengan tusuk jarum atau yang dikenal dengan terapi akupuntur
semakin diminati masyarakat, terutama oleh mereka yang mengerti bahaya
zat kimia pada obat medik.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Ahli Akupuntur Indonesia (PDAI) Sumatera Utara Prof Dr Amri Amir di Medan, Jumat (19/9), mengatakan, terapi akupuntur medik merupakan salah satu alternatif pengobatan, di samping pengobatan dokter umum dengan obat kimia atau herbal.
"Beberapa kasus penyakit yang ditangani dapat disembuhkan dengan terapi akupuntur medik secara rutin dan terpadu," katanya.
Ia mengatakan, teknik pengobatan akupuntur tersebut berasal dari Cina yang telah hidup ribuan tahun silam dan diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit serta untuk terapi kecantikan. Namun begitu, tidak sedikit masyarakat yang belum percaya dengan kemujaraban pengobatan metode akupuntur ini terlebih melihat peralatan yang digunakan.
Padahal sejak 1978, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pengobatan akupuntur dalam pelayanan kesehatan di samping pengobatan kedokteran konvensional.
Sayangnya, pengobatan ini belum banyak dikenal masyarakat, karena itu PDAI terus berupaya menyosialisasikannya di masyarakat akan manfaat yang bisa diperoleh dari terapi menggunakan jarum ini.
Ia menuturkan, setelah dikembangkannya teknologi kedokteran akupuntur di Indonesia, sejumlah rumah sakit di Sumut dewasa ini sudah mulai melirik keberadaan dokter ahli akupuntur seperti halnya yang telah dilakukan RSU Pirngadi Medan.
Sayangnya, kata dia, rencana pembukaan klinik kedokteran akupuntur belum bisa terlaksana karena jumlah dokter ahli akupuntur masih terbatas di Sumatera Utara.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Ahli Akupuntur Indonesia (PDAI) Sumatera Utara Prof Dr Amri Amir di Medan, Jumat (19/9), mengatakan, terapi akupuntur medik merupakan salah satu alternatif pengobatan, di samping pengobatan dokter umum dengan obat kimia atau herbal.
"Beberapa kasus penyakit yang ditangani dapat disembuhkan dengan terapi akupuntur medik secara rutin dan terpadu," katanya.
Ia mengatakan, teknik pengobatan akupuntur tersebut berasal dari Cina yang telah hidup ribuan tahun silam dan diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit serta untuk terapi kecantikan. Namun begitu, tidak sedikit masyarakat yang belum percaya dengan kemujaraban pengobatan metode akupuntur ini terlebih melihat peralatan yang digunakan.
Padahal sejak 1978, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan pengobatan akupuntur dalam pelayanan kesehatan di samping pengobatan kedokteran konvensional.
Sayangnya, pengobatan ini belum banyak dikenal masyarakat, karena itu PDAI terus berupaya menyosialisasikannya di masyarakat akan manfaat yang bisa diperoleh dari terapi menggunakan jarum ini.
Ia menuturkan, setelah dikembangkannya teknologi kedokteran akupuntur di Indonesia, sejumlah rumah sakit di Sumut dewasa ini sudah mulai melirik keberadaan dokter ahli akupuntur seperti halnya yang telah dilakukan RSU Pirngadi Medan.
Sayangnya, kata dia, rencana pembukaan klinik kedokteran akupuntur belum bisa terlaksana karena jumlah dokter ahli akupuntur masih terbatas di Sumatera Utara.
Melangsing Tanpa Pusing dengan Akupuntur
TUBUH seksi dan langsing adalah dambaan setiap
wanita. Juga para pria. Namun, gaya hidup moderen jaman sekarang ini
sering menjadi kambing hitam meningkatnya bobot tubuh dan lemak di tubuh
kita.
Waktu yang selalu penuh aktivitas mengakibatkan jadual makan tidak teratur. Makan besar yang mestinya dilakukan di siang hari menjadi malam hari. Akibatnya, naiklah berat badan kita.
Masih ditambah stress dan ketegangan yang melanda setiap hari. Makan menjadi terabaikan. Akibatnya, setiap kali makan, maunya yang enak dan banyak. Padahal yang enak biasanya berlemak tinggi, dan membuat bobot tubuh menaik.
Karenanya, tidak heran bila di tv-tv banyak ditawarkan cara-cara dan alat-alat pelangsing perut, pelangsing badan. Juga obat-obat serta jamu susut badan menjadi barang dagangan yang laris dijajakan di toko-toko obat. Ini pertanda, kegemukan atau obesitas sudah menjadi masalah sosial.
Tentu semua itu ada kelemahan dan kelebihannya. Salah satu, cara yang bisa dibilang cukup menarik dan efektif dalam melangsingkan badan adalah dengan tusuk jarum atau akupuntur.
Thalamus, Target Utama Ilmu pengobatan tradisional Cina ini sudah merajai belantara negeri tirai bambu sejak ribuan tahun lalu. Dan sekarang, hampir di seluruh dunia, menggunakan metode ini. Selain karena orang China tersebar begitu luas di hampir seluruh penjuru bumi, ilmu ini memang terbukti ampuh menyelesaikan beragam persoalan penyakit. Salah satunya untuk keperluan komestik. Dari yang menghaluskan kulit sampai menurunkan berat badan.
Dalam uraiannya yang berjudul The Mechanism of Weight Loosing by Acupuncture, Dr. Alex Tatevian, Doctor of Acupuncture dari Rhode Island, Amerika Serikat menyebutkan bahwa persoalan menurunkan berat badan tidaklah semata membakar lemak, melainkan juga mengatur pola makan.
Karena itu, Alex menyatakan bahwa target akupuntur untuk urusan langsing ini adalah bagian otak yang disebut thalamus (bagian terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas, berada di bawah thalamus).
Keduanya adalah bagian otak yang mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja, hasrat seksual, pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh.
Dengan menusukan jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya chi atau Qi dalam tubuh.
Praktisi akupuntur kecantikan, Salomo Simanjuntak, menambahkan,” Tusukan pada titik ini menyebabkan orang yang biasanya makan dua piring akan makan hanya sepiring. Kalau lebih dari itu akan mual,” jelas ketua Yayasan Pendidikan Akupuntur Yapeptri.
Pentingnya thalamus terhadap pola kebiasaan tubuh dapat diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ralph W. Richter, MD, neurolog dan psikiater dari Tulsa, Oklahoma yang melakukan penelitian terhadap sekitar 200 tikus.
Dr. Richter mencoba merusak sedikit bagian thalamus di otak tikus-tikus ini. Setelah itu, diketahui adanya perubahan perilaku yang luar biasa. Tikus-tikus ini mulai makan setiap 40 sampai 60 menit dan minum setiap beberapa menit. Mereka juga tidak lagi tidur seperti sebelumnya, selama 12 jam, tetapi berkeliling terus menerus dan tidak pernah tidur.
Penelitian ini menunjukkan bahwa thalamus dan hypothalamus adalah organ penting yang mengatur irama kehidupan. Peran hypothalamus dan thalamus menjadi sangat penting karena system limbic yang ditempatinya sangat berpengaruh dalam mengatur beragam insting, pengendalian emosi, struktur psikologis, dan kehidupan social.
Stress bisa membuat system ini tidak seimbang. Akibatnya elektrokimia yang menghubungkan beragam unsur di bagian system ini akan kacau. Insting-insting yang terdapat dalam system ini dengan sendirinya akan terganggu polanya.
Padahal bila insting seksual dan agresivitas tidak dipuaskan setiap saat, insting lapar akan terpicu untuk aktif. Pemenuhan insting (lapar) ini mampu menekan tingkat stress dan agresivitas seseorang, sehingga kembali menjadi tenang.
Tidak heran bila orang dalam keadaan stress tinggi, akan merasa tenang kalau sudah makan dalam jumlah banyak. Inilah sebabnya, kenapa stress, depresi menyebabkan pola makan seseorang menjadi berubah. Dari yang terkendali menjadi tidak terkendali atau berlebihan.
Organ Sindrom ObesitasSupaya pekerjaan melangsingkan tubuh lebih efektif lagi, Salomo melanjutkan, penusukan dilakukan pada bagian tubuh yang berlemak. Misalnya di bagian perut, paha, lengan. “Namun biasanya diambil titik-titik meridian yang terkait dengan organ-organ yang punya hubungan dengan persoalan berat badan dan thalamus,” jelas Salomo.
Menurut Dr. Agustin Idayanti, MS, organ yang terkait dengan sindrom obesitas adalah organ limpa, lambung, hati dan ginjal. Adanya kekurangan energi pada organ limpa dan lambung menimbulkan riak, suasana lembab dan panas. Keadaan ini memperlemah transformasi dari makanan menjadi Qi (energi) serta melemahkan transportasi Qi ke seluruh tubuh, mempengaruhi transformasi cairan tubuh yang bisa mengakibatkan makanan dan cairan tubuh dalam lambung bertambah panas. Inilah yang menyebabkan nafsu makan bertambah.
Selanjutnya, berhentinya Qi pada organ hati dan berlebihnya energi panas di organ ini menyebabkan terjadinya depresi, mudah marah dan tersinggung.
Kekurangan Qi pada organ ginjal menyebabkan seseorang menjadi tidak bergairah, sering lemah, disertai dengan keadaan naik turunnya berat badan secara tidak teratur.
“Sebab itu, akupuntur berfungsi memberi efek mengurangi panas, lembab dalam lambung dan menguatkan organ tersebut. Juga menguatkan organ limpa, ginjal, hati dan mengurangi kelebihan energi di organ-organ tersebut serta mengatur emosi dan nafsu makan. Hasil akhirnya berat badan turun,” jelas akupunturis dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya.
Salomo menambahkan, kadang-kadang penderita perlu dikuatkan organ paru dan jantungnya supaya tenang dan emosi terkendali. Tusukan tambahan biasanya dilakukan pada meridian yang terkait dengan organ pencernaan semisal usus besar.
Ada Jam Piket
Bagi Alex dan Salomo, dan tentu saja para akupunturis lain, penanganan dengan tusuk jarum ini tidak akan efektif bila tidak disertai dengan langkah kooperatif dari para pasien.
Setiap orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau langsing, harus memunculkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri dalam hal makan dan istirahat supaya tidak stress.
Salomo menegaskan bahwa organ tubuh kita ini memiliki jam piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama yang kita miliki. Mulai dari paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. “Penyebutan ini harus berurutan,” tegas Salomo
Ada masa dimana organ-organ ini bekerja maksimal dan minimal. Paru-paru bekerja maksimal antara jam tiga sampai jam lima pagi. Usus besar jam lima sampai tujuh pagi. Lambung jam tujuh sampai jam sembilan, limpa jam sembilan sampai sebelas, dan seterusnya.
Sebab itu, tidak heran bila pada jam-jam tertentu banyak orang akan melakukan kegiatan yang sama. Pub atau buang air besar misalnya, banyak dilakukan pada jam-jam antara jam lima sampai tujuh pagi karena masa ini usus besar bekerja maksimal.
Maka dari itu, jangan membiarkan lambung bekerja tanpa ada bahan di dalamnya. “Bisa kembung dan banyak gasnya bila pada jam tujuh sampai jam sembilan perut tidak diisi makanan, melainkan hanya kopi,” jelas pemilik Klinik Akupuntur Mutiara, Jl. Malaka IV, Blok G1, Klender, Jakarta Timur ini.
Sebaliknya, masa dimana organ bekerja minimal adalah 12 jam sesudah bekerja maksimal. Artinya, lambung akan bekerja minimal pada jam sembilan belas. Sebab itu, makan di malam hari, semestinya tidak berlebihan dan kalau bisa sedikit tapi bergizi.
Maksudnya, bukan karena kita tidak beraktivitas, melainkan supaya makanan tidak menjadi sampah karena menumpuk akibat lambung tidak bekerja maksimal.
Kesadaran dan pengetahuan ini harapannya akan membantu kita semua untuk berlaku rasional terhadap tubuh kita sendiri. Sehingga tidak ada langkah irasional yang akibatnya malah tidak baik bagi tubuh, misalnya makan banyak di malam hari.
Waktu yang selalu penuh aktivitas mengakibatkan jadual makan tidak teratur. Makan besar yang mestinya dilakukan di siang hari menjadi malam hari. Akibatnya, naiklah berat badan kita.
Masih ditambah stress dan ketegangan yang melanda setiap hari. Makan menjadi terabaikan. Akibatnya, setiap kali makan, maunya yang enak dan banyak. Padahal yang enak biasanya berlemak tinggi, dan membuat bobot tubuh menaik.
Karenanya, tidak heran bila di tv-tv banyak ditawarkan cara-cara dan alat-alat pelangsing perut, pelangsing badan. Juga obat-obat serta jamu susut badan menjadi barang dagangan yang laris dijajakan di toko-toko obat. Ini pertanda, kegemukan atau obesitas sudah menjadi masalah sosial.
Tentu semua itu ada kelemahan dan kelebihannya. Salah satu, cara yang bisa dibilang cukup menarik dan efektif dalam melangsingkan badan adalah dengan tusuk jarum atau akupuntur.
Thalamus, Target Utama Ilmu pengobatan tradisional Cina ini sudah merajai belantara negeri tirai bambu sejak ribuan tahun lalu. Dan sekarang, hampir di seluruh dunia, menggunakan metode ini. Selain karena orang China tersebar begitu luas di hampir seluruh penjuru bumi, ilmu ini memang terbukti ampuh menyelesaikan beragam persoalan penyakit. Salah satunya untuk keperluan komestik. Dari yang menghaluskan kulit sampai menurunkan berat badan.
Dalam uraiannya yang berjudul The Mechanism of Weight Loosing by Acupuncture, Dr. Alex Tatevian, Doctor of Acupuncture dari Rhode Island, Amerika Serikat menyebutkan bahwa persoalan menurunkan berat badan tidaklah semata membakar lemak, melainkan juga mengatur pola makan.
Karena itu, Alex menyatakan bahwa target akupuntur untuk urusan langsing ini adalah bagian otak yang disebut thalamus (bagian terbesar dari batang otak paling atas yang membentuk dinding samping ventrikel ketiga) dan hypothalamus (bagian dasar batang otak paling atas, berada di bawah thalamus).
Keduanya adalah bagian otak yang mengatur sistem lapar dan haus, detak jantung, jam tidur dan bekerja, hasrat seksual, pencernaan, dan kontrol keseimbangan cairan tubuh.
Dengan menusukan jarum di meridian yang tersambung dengan thalamus, keinginan untuk makan bisa dikendalikan. Meridian adalah jalur atau tempat mengalirnya chi atau Qi dalam tubuh.
Praktisi akupuntur kecantikan, Salomo Simanjuntak, menambahkan,” Tusukan pada titik ini menyebabkan orang yang biasanya makan dua piring akan makan hanya sepiring. Kalau lebih dari itu akan mual,” jelas ketua Yayasan Pendidikan Akupuntur Yapeptri.
Pentingnya thalamus terhadap pola kebiasaan tubuh dapat diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ralph W. Richter, MD, neurolog dan psikiater dari Tulsa, Oklahoma yang melakukan penelitian terhadap sekitar 200 tikus.
Dr. Richter mencoba merusak sedikit bagian thalamus di otak tikus-tikus ini. Setelah itu, diketahui adanya perubahan perilaku yang luar biasa. Tikus-tikus ini mulai makan setiap 40 sampai 60 menit dan minum setiap beberapa menit. Mereka juga tidak lagi tidur seperti sebelumnya, selama 12 jam, tetapi berkeliling terus menerus dan tidak pernah tidur.
Penelitian ini menunjukkan bahwa thalamus dan hypothalamus adalah organ penting yang mengatur irama kehidupan. Peran hypothalamus dan thalamus menjadi sangat penting karena system limbic yang ditempatinya sangat berpengaruh dalam mengatur beragam insting, pengendalian emosi, struktur psikologis, dan kehidupan social.
Stress bisa membuat system ini tidak seimbang. Akibatnya elektrokimia yang menghubungkan beragam unsur di bagian system ini akan kacau. Insting-insting yang terdapat dalam system ini dengan sendirinya akan terganggu polanya.
Padahal bila insting seksual dan agresivitas tidak dipuaskan setiap saat, insting lapar akan terpicu untuk aktif. Pemenuhan insting (lapar) ini mampu menekan tingkat stress dan agresivitas seseorang, sehingga kembali menjadi tenang.
Tidak heran bila orang dalam keadaan stress tinggi, akan merasa tenang kalau sudah makan dalam jumlah banyak. Inilah sebabnya, kenapa stress, depresi menyebabkan pola makan seseorang menjadi berubah. Dari yang terkendali menjadi tidak terkendali atau berlebihan.
Organ Sindrom ObesitasSupaya pekerjaan melangsingkan tubuh lebih efektif lagi, Salomo melanjutkan, penusukan dilakukan pada bagian tubuh yang berlemak. Misalnya di bagian perut, paha, lengan. “Namun biasanya diambil titik-titik meridian yang terkait dengan organ-organ yang punya hubungan dengan persoalan berat badan dan thalamus,” jelas Salomo.
Menurut Dr. Agustin Idayanti, MS, organ yang terkait dengan sindrom obesitas adalah organ limpa, lambung, hati dan ginjal. Adanya kekurangan energi pada organ limpa dan lambung menimbulkan riak, suasana lembab dan panas. Keadaan ini memperlemah transformasi dari makanan menjadi Qi (energi) serta melemahkan transportasi Qi ke seluruh tubuh, mempengaruhi transformasi cairan tubuh yang bisa mengakibatkan makanan dan cairan tubuh dalam lambung bertambah panas. Inilah yang menyebabkan nafsu makan bertambah.
Selanjutnya, berhentinya Qi pada organ hati dan berlebihnya energi panas di organ ini menyebabkan terjadinya depresi, mudah marah dan tersinggung.
Kekurangan Qi pada organ ginjal menyebabkan seseorang menjadi tidak bergairah, sering lemah, disertai dengan keadaan naik turunnya berat badan secara tidak teratur.
“Sebab itu, akupuntur berfungsi memberi efek mengurangi panas, lembab dalam lambung dan menguatkan organ tersebut. Juga menguatkan organ limpa, ginjal, hati dan mengurangi kelebihan energi di organ-organ tersebut serta mengatur emosi dan nafsu makan. Hasil akhirnya berat badan turun,” jelas akupunturis dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya.
Salomo menambahkan, kadang-kadang penderita perlu dikuatkan organ paru dan jantungnya supaya tenang dan emosi terkendali. Tusukan tambahan biasanya dilakukan pada meridian yang terkait dengan organ pencernaan semisal usus besar.
Ada Jam Piket
Bagi Alex dan Salomo, dan tentu saja para akupunturis lain, penanganan dengan tusuk jarum ini tidak akan efektif bila tidak disertai dengan langkah kooperatif dari para pasien.
Setiap orang yang berkeinginan menurunkan berat badan atau langsing, harus memunculkan kesadaran dari dalam diri sendiri untuk mengendalikan diri dalam hal makan dan istirahat supaya tidak stress.
Salomo menegaskan bahwa organ tubuh kita ini memiliki jam piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama yang kita miliki. Mulai dari paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. “Penyebutan ini harus berurutan,” tegas Salomo
Ada masa dimana organ-organ ini bekerja maksimal dan minimal. Paru-paru bekerja maksimal antara jam tiga sampai jam lima pagi. Usus besar jam lima sampai tujuh pagi. Lambung jam tujuh sampai jam sembilan, limpa jam sembilan sampai sebelas, dan seterusnya.
Sebab itu, tidak heran bila pada jam-jam tertentu banyak orang akan melakukan kegiatan yang sama. Pub atau buang air besar misalnya, banyak dilakukan pada jam-jam antara jam lima sampai tujuh pagi karena masa ini usus besar bekerja maksimal.
Maka dari itu, jangan membiarkan lambung bekerja tanpa ada bahan di dalamnya. “Bisa kembung dan banyak gasnya bila pada jam tujuh sampai jam sembilan perut tidak diisi makanan, melainkan hanya kopi,” jelas pemilik Klinik Akupuntur Mutiara, Jl. Malaka IV, Blok G1, Klender, Jakarta Timur ini.
Sebaliknya, masa dimana organ bekerja minimal adalah 12 jam sesudah bekerja maksimal. Artinya, lambung akan bekerja minimal pada jam sembilan belas. Sebab itu, makan di malam hari, semestinya tidak berlebihan dan kalau bisa sedikit tapi bergizi.
Maksudnya, bukan karena kita tidak beraktivitas, melainkan supaya makanan tidak menjadi sampah karena menumpuk akibat lambung tidak bekerja maksimal.
Kesadaran dan pengetahuan ini harapannya akan membantu kita semua untuk berlaku rasional terhadap tubuh kita sendiri. Sehingga tidak ada langkah irasional yang akibatnya malah tidak baik bagi tubuh, misalnya makan banyak di malam hari.
Akupunktur Kurangi Nyeri Haid
Kita tahu bahwa periode menstruasi
sering kali dibarengi berbagai keluhan, terutama nyeri haid. Menurut
sebuah kajian terhadap 27 studi, para peneliti dari Korea Selatan
menyatakan bahwa akupunktur cukup efektif mengatasi keluhan nyeri haid.
Dalam British Journal of Obstetrics and Gynaecology, para peneliti itu mencatat terdapat bukti yang cukup meyakinkan bahwa akupunktur efektif untuk mengatasi kram perut akibat gejala pra-menstruasi. Selain lebih efektif, akupunktur juga dinilai memiliki efek samping lebih kecil dibanding obat-obatan.
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan gejala, baik fisik maupun emosional, yang dialami oleh perempuan menjelang menstruasi. Gejala yang umum dialami adalah nyeri sendi atau otot, kram di bagian perut, pusing, kelelahan, hingga lebih sensitif atau mudah marah.
Pada umumnya, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit, meski sejumlah studi menunjukkan adanya efek samping jangka panjang pada penggunaan obat-obatan tersebut.
Dalam riset yang dilakukan para ahli dari Korea Selatan ini, 27 studi dikaji dengan melibatkan 3.000 wanita. Para wanita ini melakukan metode alternatif untuk mengurangi gejala PMS, termasuk akupunktur.
Metode akupunktur pada dasarnya bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan yin dan yang. Secara teknis, terapis akan menusukkan jarum ke titik-titik tersebut di tubuh yang termasuk dalam "garis energi".
Menurut analisis tim peneliti dari Kyung Hee Medical Centre, pasien yang menderita nyeri haid mengaku keluhan sakit mereka jauh berkurang setelah melakukan akupunktur dibanding mengonsumsi obat-obatan farmasi.
Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa terdapat kekurangan dalam metodologi penelitian ini sehingga tidak bisa dijadikan bukti ilmiah. Namun secara umum, mereka menilai ada bukti yang menjanjikan dari metode akupunktur.
Dalam British Journal of Obstetrics and Gynaecology, para peneliti itu mencatat terdapat bukti yang cukup meyakinkan bahwa akupunktur efektif untuk mengatasi kram perut akibat gejala pra-menstruasi. Selain lebih efektif, akupunktur juga dinilai memiliki efek samping lebih kecil dibanding obat-obatan.
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan gejala, baik fisik maupun emosional, yang dialami oleh perempuan menjelang menstruasi. Gejala yang umum dialami adalah nyeri sendi atau otot, kram di bagian perut, pusing, kelelahan, hingga lebih sensitif atau mudah marah.
Pada umumnya, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit, meski sejumlah studi menunjukkan adanya efek samping jangka panjang pada penggunaan obat-obatan tersebut.
Dalam riset yang dilakukan para ahli dari Korea Selatan ini, 27 studi dikaji dengan melibatkan 3.000 wanita. Para wanita ini melakukan metode alternatif untuk mengurangi gejala PMS, termasuk akupunktur.
Metode akupunktur pada dasarnya bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan yin dan yang. Secara teknis, terapis akan menusukkan jarum ke titik-titik tersebut di tubuh yang termasuk dalam "garis energi".
Menurut analisis tim peneliti dari Kyung Hee Medical Centre, pasien yang menderita nyeri haid mengaku keluhan sakit mereka jauh berkurang setelah melakukan akupunktur dibanding mengonsumsi obat-obatan farmasi.
Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa terdapat kekurangan dalam metodologi penelitian ini sehingga tidak bisa dijadikan bukti ilmiah. Namun secara umum, mereka menilai ada bukti yang menjanjikan dari metode akupunktur.
Akupuntur Dapat Kurangi Nyeri Saat Bersalin
Akupuntur ternyata sangat berguna untuk mengurangi nyeri pada
persalinan. "Nyeri berkurang karena timbul endorfin kalau di tusuk, itu
yang kita lakukan melalui akupuntur. Teknik ini biasa kita sebut
akupuntur analgesik," kata dr. Shinta Sukandar, Spesialis Akupuntur
Klinik,pada seminar sehari yang bertajuk Persalinan Tanpa Nyeri
Persalinan Nyaman, di Fakultas Kedokteran UI Salemba, Jakarta, Sabtu
(1/8).
Untuk mengurangi nyeri persalinan, tindakan akupuntur biasanya mulai diberikan pada akhir tri semester ketiga, dengan tujuan membantu persiapan tubuh ibu hamil dalam persalinan, dengan penekanan memperisiapkan serviks dan tulang panggul guna proses persalinan. Hal itu memperpendek persalinan. Selain mengurangi rasa nyeri pada persalinan, akupuntur ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pascacaesar.
Bagian tubuh yang ditusuk dengan jarum akupuntur adalah perut, bokong, tangan dan kaki. Jarum ditusukan dengan kemiringan 45 derajat dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak mengganggu proses persalinan. Setelah itu jarum dapat dirangsang secara manual ataupun menggunakan listrik dengan daya yang kecil.
Meski demikian, kata Shinta, untuk melakukan akupuntur persalinan pasien harus memenuhi persyaratan, antara lain tekanan darah harus dalam keadaan normal. Selain itu, persalinan diduga normal, pasien dalam keadaan inpratu, pembukaan serviks 4 cm atau lebih. "Syarat lain adalah, pasien tidak mempunyai alergi pada logam. Dan bila pada pertengahan terjadi kelainan, maka akupuntur harus dihentikan dan dilakukan tindakan lain" kata dia.
Shinta juga mengingatkan, akupuntur ini hanya dapat mengurangi bukan menghilangkan rasa nyeri. "Akupuntur mengurangi rasa sakit sebesar 78 persen. Akupuntur juga bukan anastesi tapi analtesi," kata dia.
Namun sayangnya, kata Shinta, teknik akupuntur persalinan ini, belum diterapkan di Indonesia. "Masih dalam taraf penelitian, padahal di negara-negara lain teknik ini sudah lama diterapkan," tukasnya.
Untuk mengurangi nyeri persalinan, tindakan akupuntur biasanya mulai diberikan pada akhir tri semester ketiga, dengan tujuan membantu persiapan tubuh ibu hamil dalam persalinan, dengan penekanan memperisiapkan serviks dan tulang panggul guna proses persalinan. Hal itu memperpendek persalinan. Selain mengurangi rasa nyeri pada persalinan, akupuntur ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pascacaesar.
Bagian tubuh yang ditusuk dengan jarum akupuntur adalah perut, bokong, tangan dan kaki. Jarum ditusukan dengan kemiringan 45 derajat dan ditempelkan pada kulit, sehingga tidak mengganggu proses persalinan. Setelah itu jarum dapat dirangsang secara manual ataupun menggunakan listrik dengan daya yang kecil.
Meski demikian, kata Shinta, untuk melakukan akupuntur persalinan pasien harus memenuhi persyaratan, antara lain tekanan darah harus dalam keadaan normal. Selain itu, persalinan diduga normal, pasien dalam keadaan inpratu, pembukaan serviks 4 cm atau lebih. "Syarat lain adalah, pasien tidak mempunyai alergi pada logam. Dan bila pada pertengahan terjadi kelainan, maka akupuntur harus dihentikan dan dilakukan tindakan lain" kata dia.
Shinta juga mengingatkan, akupuntur ini hanya dapat mengurangi bukan menghilangkan rasa nyeri. "Akupuntur mengurangi rasa sakit sebesar 78 persen. Akupuntur juga bukan anastesi tapi analtesi," kata dia.
Namun sayangnya, kata Shinta, teknik akupuntur persalinan ini, belum diterapkan di Indonesia. "Masih dalam taraf penelitian, padahal di negara-negara lain teknik ini sudah lama diterapkan," tukasnya.
Usir Morning Sickness dengan Tusuk Jarum
Mual dan muntah di awal kehamilan lazim dialami oleh ibu hamil. Hal ini
terjadi akibat peningkatan kadar homron estrogen serta perubahan kadar
HCG (human chorionic gonadotropin) yang berfungsi menjaga kantong
kehamilan tetap melekat di dinding rahim.
Meski mual dan muntah atau biasa disebut gejala morning sickness ini tak bisa dicegah, namun gejalanya bisa dikurangi. Salah satu caranya adalah dengan metode akupuntur atau tusuk jarum.
Manfaat akupuntur untuk ibu hamil juga telah dibuktikan oleh para peneliti dari Australia's Women's and Children's Hospital dan Universitas Adelaide departemen obstetric dan ginekologi. Para peneliti melakukan ujicoba terhadap 593 wanita yang sedang hamil dengan usia kurang dari 14 minggu dan mengalami morning sickness.
Para relawan menerima metode tusuk jarum dalam setiap sesi yang berlangsung 20 menit selama empat minggu. Akupuntur yang diberikan bertujuan untuk menstimulasi titik-titik di bagian bawah lengan dan perut yang berkaitan dengan gejala mual dan muntah.
Hasilnya, baru dua minggu berjalan, para responden mengaku gejala mual dan muntahnya sudah banyak berkurang. Metode akupuntur ini kemudian dilanjutkan hingga minggu ke-empat. Penelitian ini disebut sebagai studi pertama yang bersifat komperhensif dalam menilai manfaat akupuntur untuk mengatasi keluhan ibu hamil di trisemester pertama.
Meski mual dan muntah atau biasa disebut gejala morning sickness ini tak bisa dicegah, namun gejalanya bisa dikurangi. Salah satu caranya adalah dengan metode akupuntur atau tusuk jarum.
Manfaat akupuntur untuk ibu hamil juga telah dibuktikan oleh para peneliti dari Australia's Women's and Children's Hospital dan Universitas Adelaide departemen obstetric dan ginekologi. Para peneliti melakukan ujicoba terhadap 593 wanita yang sedang hamil dengan usia kurang dari 14 minggu dan mengalami morning sickness.
Para relawan menerima metode tusuk jarum dalam setiap sesi yang berlangsung 20 menit selama empat minggu. Akupuntur yang diberikan bertujuan untuk menstimulasi titik-titik di bagian bawah lengan dan perut yang berkaitan dengan gejala mual dan muntah.
Hasilnya, baru dua minggu berjalan, para responden mengaku gejala mual dan muntahnya sudah banyak berkurang. Metode akupuntur ini kemudian dilanjutkan hingga minggu ke-empat. Penelitian ini disebut sebagai studi pertama yang bersifat komperhensif dalam menilai manfaat akupuntur untuk mengatasi keluhan ibu hamil di trisemester pertama.
Singkirkan Nyeri Kepala dengan Akupuntur
Bila Anda sering diserang nyeri kepala namun pemeriksaan dokter tidak
menemukan adanya kelainan atau infeksi, boleh jadi Anda menderita nyeri
kepala primer. Data menunjukkan 95 persen pasien yang datang karena
keluhan nyeri kepala menderita nyeri kepala primer yang artinya bukan
disebabkan tumor atau masalah medis yang serius.
Menurut ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, penyebab utama nyeri kepala biasanya berkaitan dengan faktor psikis, seperti faktor emosi atau kelebihan beban kerja fisik. Pola makan yang salah, aktivitas seksual berlebih, faktor keturunan dan terlalu sering melahirkan dalam jarak yang dekat juga bisa mencetuskan nyeri kepala.
"Nyeri yang timbul pada dasarnya disebabkan akibat adanya aliran energi atau chi yang tidak lancar. Karena itu seringkali ditemukan orang yang tetap merasakan nyeri meski hasil rontgen dan pemeriksaan medis menunjukkan tidak adanya masalah. Ini terjadi ketika organ tubuh yang secara materi bagus tapi fungsinya jelek," papar Michael Fang, ahli akupuntur dari Tirtayu Healing Center Jakarta.
Penyembuhan ala akupuntur bukanlah sekedar mengatasi gejala atau "tembak langsung" ke bagian yang memunculkan nyeri atau keluhan lainnya. "Penanganannya berprinsip pada keseimbangan yin dan yang. Teknik akupuntur ini bertujuan untuk menyeimbangkan sirkulasi chi," kata Michael.
Dalam pandangan akupuntur, setiap organ tubuh saling berpasangan, yakni organ padat dan organ berongga. Misalnya organ liver yang berpasangan dengan kantung empedu, organ ginjal dengan kandung kemih, jantung dengan usus kecil, paru dengan usus besar, serta limpa dengan lambung.
"Beban kerja fisik dapat melukai energi organ limpa dan yin ginjal. Kekurangan yin ginjal bisa menyebabkan sakit kepala menyeluruh yang akhirnya berkembang menjadi migren di sepanjang meridien kandung empedu," papar Michael mencontohkan.
Pada kasus aktivitas seksual berlebihan, maka ginjal tidak cukup energi dan waktu untuk memproduksi sperma sehingga bisa menyebabkan organ liver (yang dianggap anak organ ginjal) menjadi kelelahan dan memicu sakit kepala.
Karena itu menurut pria yang juga ahli traditional chinese medicine (TCM) ini, ketika mengobati pasien yang menderita nyeri kepala di bagian dahi, jarum akupuntur tidak akan ditusukkan di dahi tetapi bagian lain di kaki. "Pada dasarnya semua jalur akupuntur akan melewati kepala sehingga kebanyakan terapi akupuntur tidak ditusukkan di kepala," imbuhnya.
Pengobatan dengan akupuntur dilakukan dalam satu seri yang terdiri dari 12 kali kedatangan. Meski demikian banyak juga pasien yang tidak melengkapi seri terapi karena merasakan keluhannya sudah menghilang.
Hal itu juga dirasakan Hani, wanita yang menderita vertigo ini baru menjalani setengah seri terapi namun berhenti karena penyakitnya hilang. Sebelumnya ia rutin mengonsumsi obat medis dari dokter namun tidak menunjukkan perbaikan. "Setelah 2 minggu melakukan akupuntur sekarang vertigo saya tidak pernah kumat. Beberapa keluhan lain juga menghilang," papar ibu dua anak ini.
Michael menerangkan, nyeri kepala biasanya tidak dipicu oleh satu hal namun disertai gejala lain. Pada kasus Hani, ia menemukan adanya gangguan pada organ liver sehingga menyebabkan keluhan nyeri haid atau sering tersedak.
Untuk mengoptimalkan penyembuhan, biasanya Michael juga menganjurkan pasiennya untuk mengonsumsi obat herbal dari Cina. "Kombinasi akupuntur dan obat herbal sangat baik," paparnya. Meski begitu Michael menjelaskan tidak semua penyakit nyeri kepala bisa diatasi dengan akupuntur.
"Penyakit tumor di kepala, perdarahan atau infeksi tidak bisa diatasi dengan akupuntur, harus tetap menjalani pengobatan medis. Yang bisa disembuhkan adalah penyakit yang lebih banyak disebabkan faktor psikis atau stres," kata pemilik Fang Clinic di bilangan Cibubur ini.
Menurut ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, penyebab utama nyeri kepala biasanya berkaitan dengan faktor psikis, seperti faktor emosi atau kelebihan beban kerja fisik. Pola makan yang salah, aktivitas seksual berlebih, faktor keturunan dan terlalu sering melahirkan dalam jarak yang dekat juga bisa mencetuskan nyeri kepala.
"Nyeri yang timbul pada dasarnya disebabkan akibat adanya aliran energi atau chi yang tidak lancar. Karena itu seringkali ditemukan orang yang tetap merasakan nyeri meski hasil rontgen dan pemeriksaan medis menunjukkan tidak adanya masalah. Ini terjadi ketika organ tubuh yang secara materi bagus tapi fungsinya jelek," papar Michael Fang, ahli akupuntur dari Tirtayu Healing Center Jakarta.
Penyembuhan ala akupuntur bukanlah sekedar mengatasi gejala atau "tembak langsung" ke bagian yang memunculkan nyeri atau keluhan lainnya. "Penanganannya berprinsip pada keseimbangan yin dan yang. Teknik akupuntur ini bertujuan untuk menyeimbangkan sirkulasi chi," kata Michael.
Dalam pandangan akupuntur, setiap organ tubuh saling berpasangan, yakni organ padat dan organ berongga. Misalnya organ liver yang berpasangan dengan kantung empedu, organ ginjal dengan kandung kemih, jantung dengan usus kecil, paru dengan usus besar, serta limpa dengan lambung.
"Beban kerja fisik dapat melukai energi organ limpa dan yin ginjal. Kekurangan yin ginjal bisa menyebabkan sakit kepala menyeluruh yang akhirnya berkembang menjadi migren di sepanjang meridien kandung empedu," papar Michael mencontohkan.
Pada kasus aktivitas seksual berlebihan, maka ginjal tidak cukup energi dan waktu untuk memproduksi sperma sehingga bisa menyebabkan organ liver (yang dianggap anak organ ginjal) menjadi kelelahan dan memicu sakit kepala.
Karena itu menurut pria yang juga ahli traditional chinese medicine (TCM) ini, ketika mengobati pasien yang menderita nyeri kepala di bagian dahi, jarum akupuntur tidak akan ditusukkan di dahi tetapi bagian lain di kaki. "Pada dasarnya semua jalur akupuntur akan melewati kepala sehingga kebanyakan terapi akupuntur tidak ditusukkan di kepala," imbuhnya.
Pengobatan dengan akupuntur dilakukan dalam satu seri yang terdiri dari 12 kali kedatangan. Meski demikian banyak juga pasien yang tidak melengkapi seri terapi karena merasakan keluhannya sudah menghilang.
Hal itu juga dirasakan Hani, wanita yang menderita vertigo ini baru menjalani setengah seri terapi namun berhenti karena penyakitnya hilang. Sebelumnya ia rutin mengonsumsi obat medis dari dokter namun tidak menunjukkan perbaikan. "Setelah 2 minggu melakukan akupuntur sekarang vertigo saya tidak pernah kumat. Beberapa keluhan lain juga menghilang," papar ibu dua anak ini.
Michael menerangkan, nyeri kepala biasanya tidak dipicu oleh satu hal namun disertai gejala lain. Pada kasus Hani, ia menemukan adanya gangguan pada organ liver sehingga menyebabkan keluhan nyeri haid atau sering tersedak.
Untuk mengoptimalkan penyembuhan, biasanya Michael juga menganjurkan pasiennya untuk mengonsumsi obat herbal dari Cina. "Kombinasi akupuntur dan obat herbal sangat baik," paparnya. Meski begitu Michael menjelaskan tidak semua penyakit nyeri kepala bisa diatasi dengan akupuntur.
"Penyakit tumor di kepala, perdarahan atau infeksi tidak bisa diatasi dengan akupuntur, harus tetap menjalani pengobatan medis. Yang bisa disembuhkan adalah penyakit yang lebih banyak disebabkan faktor psikis atau stres," kata pemilik Fang Clinic di bilangan Cibubur ini.
Akupuntur Bukan Cara Terbaik untuk Langsing
Selama ini akupuntur telanjur dikenal berguna untuk melangsingkan
tubuh. Dr. Alvin Indradjaja, B.HSc mengatakan tidak benar bahwa
akupuntur bisa melangsingkan tubuh. Perubahan gaya hidup jangka panjang
yang menjadikan tubuh langsing dan sehat.
Pada dasarnya proses penurunan berat badan berlangsung sederhana. "Berat badan otomatis akan turun jika asupan kalori lebih sedikit dari kalori yang dikeluarkan tubuh untuk beraktivitas," kata Alvin Indradjaja, dokter medis sekaligus dokter traditional Chinese medicine yang praktik di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan.
la tidak setuju dengan pandangan masyarakat luas yang ingin mendapatkan terapi akupuntur agar tubuhnya langsing. "Tidak benar akupuntur bisa menurunkan berat badan," ucapnya.
Akupuntur itu bekerja membantu mengendalikan rasa lapar. "Untuk orang yang mau menurunkan berat badan, akupuntur membantu menjalani masa adaptasi. Meskipun tidak makan nasi, mereka yang dibantu akupuntur tidak pusing dan mengalami penurunan gula darah parah. Itulah tugas akupuntur," paparnya.
Alvin sebenarnya agak risih bila sejumlah perempuan datang ke tempat praktiknya dengan tujuan melangsingkan tubuh. Menurutnya, akupuntur tidak akan membantu menurunkan berat badan kalau pola makan dan gaya hidup secara umum tidak berubah.
la juga tidak setuju dengan istilah akupuntur kecantikan. "Akupuntur itu tidak didesain untuk kecantikan. Akupuntur itu sebaiknya dilakukan dengan kaidahnya, yaitu dari traditional Chinese medicine," katanya.
la menyesalkan sejumlah orang yang lebih memfokuskan diri pada penampilan menarik karena tubuh langsing. "Seharusnya mereka melihat di balik isu berat badan berlebih itu ada masalah kesehatan serius. Jadi, tujuan kami menurunkan berat badan adalah tubuh sehat," ujarnya.
Mengurangi gula
Masalah kesehatan yang paling dekat dengan kelebihan berat badan adalah sindrom metabolik. Ciri sindrom ini adalah berat badan, kolesterol, dan gula darah berlebih. "Kondisi selangkah menuju diabetes ini sebenarnya terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sehingga berat badan dan kadar lemak di dalam tubuh berlebihan. Menghilangkan sindrom ini juga mudah, yaitu dengan menurunkan berat badan," kata dokter yang sangat galak dalam mendidik pasien untuk menurunkan berat badan itu.
Untuk menurunkan berat badan, Alvin amat menyarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak protein. "Karbohidrat adalah sumber gula. Dalam pengobatan China, gula diketahui merusak tubuh. Kalau terlalu banyak gula, terjadi pembengkakan di dalam tubuh. Dari luar kulit tampak puffy atau gemuk di kulit. Dari lidah pun kelihatan," tuturnya.
Mengurangi karbohidrat dalam asupan sehari-hari, ia menyarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Asupan karbohidrat kompleks dari umbi-umbian menurutnya lebih sehat daripada mi, roti, dan nasi putih. Karbohidrat ini pun jumlahnya tak boleh lebih banyak dari makan sumber protein dan sayuran.
"Sayuran yang dikonsumsi juga harus berganti-ganti setiap hari. Buah juga tidak boleh terlalu banyak sebab buah juga sumber gula," katanya. Kesadaran mengurangi gula dan karbohidrat itu sudah terjadi di Amerika Serikat.
"Di sana lebih banyak produk yang no sugar added atau low sugar. Bukan lagi low fat sebab gula yang bikin tubuh kita gemuk," tuturnya.
Mengurangi karbohidrat saat menurunkan berat badan membuat tubuh membakar lemak tubuh untuk dijadikan sumber gula. "Pembakaran itu dilakukan oleh lever. Itulah saat saya memperbaiki juga fungsi lever dan metabolisme tubuh dengan metode traditional Chinese medicine," ungkap Alvin.
la menjamin hidup tidak bakal menderita karena mengurangi konsumsi karbohidrat. "Pada hari Sabtu dan Minggu saya agak melonggarkan diri dalam hal makan. Saat akhir pekan itu saya membolehkan diri saya makan tiramisu. Tentu saja karena jarang makan tiramisu, saya hanya makan yang terbaik," katanya.
Setiap pasien yang berobat untuk menurunkan berat badan tidak pernah diberi obat oleh Alvin. la juga tidak meresepkan herbal. Untuk menurunkan berat badan, caranya dengan mengadopsi pola makan yang bagus.
"Sampai saat ini tidak ada obat ampuh untuk menurunkan berat badan tanpa mengubah pola makan dan olahraga," tuturnya.
Pada dasarnya proses penurunan berat badan berlangsung sederhana. "Berat badan otomatis akan turun jika asupan kalori lebih sedikit dari kalori yang dikeluarkan tubuh untuk beraktivitas," kata Alvin Indradjaja, dokter medis sekaligus dokter traditional Chinese medicine yang praktik di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan.
la tidak setuju dengan pandangan masyarakat luas yang ingin mendapatkan terapi akupuntur agar tubuhnya langsing. "Tidak benar akupuntur bisa menurunkan berat badan," ucapnya.
Akupuntur itu bekerja membantu mengendalikan rasa lapar. "Untuk orang yang mau menurunkan berat badan, akupuntur membantu menjalani masa adaptasi. Meskipun tidak makan nasi, mereka yang dibantu akupuntur tidak pusing dan mengalami penurunan gula darah parah. Itulah tugas akupuntur," paparnya.
Alvin sebenarnya agak risih bila sejumlah perempuan datang ke tempat praktiknya dengan tujuan melangsingkan tubuh. Menurutnya, akupuntur tidak akan membantu menurunkan berat badan kalau pola makan dan gaya hidup secara umum tidak berubah.
la juga tidak setuju dengan istilah akupuntur kecantikan. "Akupuntur itu tidak didesain untuk kecantikan. Akupuntur itu sebaiknya dilakukan dengan kaidahnya, yaitu dari traditional Chinese medicine," katanya.
la menyesalkan sejumlah orang yang lebih memfokuskan diri pada penampilan menarik karena tubuh langsing. "Seharusnya mereka melihat di balik isu berat badan berlebih itu ada masalah kesehatan serius. Jadi, tujuan kami menurunkan berat badan adalah tubuh sehat," ujarnya.
Mengurangi gula
Masalah kesehatan yang paling dekat dengan kelebihan berat badan adalah sindrom metabolik. Ciri sindrom ini adalah berat badan, kolesterol, dan gula darah berlebih. "Kondisi selangkah menuju diabetes ini sebenarnya terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sehingga berat badan dan kadar lemak di dalam tubuh berlebihan. Menghilangkan sindrom ini juga mudah, yaitu dengan menurunkan berat badan," kata dokter yang sangat galak dalam mendidik pasien untuk menurunkan berat badan itu.
Untuk menurunkan berat badan, Alvin amat menyarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak protein. "Karbohidrat adalah sumber gula. Dalam pengobatan China, gula diketahui merusak tubuh. Kalau terlalu banyak gula, terjadi pembengkakan di dalam tubuh. Dari luar kulit tampak puffy atau gemuk di kulit. Dari lidah pun kelihatan," tuturnya.
Mengurangi karbohidrat dalam asupan sehari-hari, ia menyarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Asupan karbohidrat kompleks dari umbi-umbian menurutnya lebih sehat daripada mi, roti, dan nasi putih. Karbohidrat ini pun jumlahnya tak boleh lebih banyak dari makan sumber protein dan sayuran.
"Sayuran yang dikonsumsi juga harus berganti-ganti setiap hari. Buah juga tidak boleh terlalu banyak sebab buah juga sumber gula," katanya. Kesadaran mengurangi gula dan karbohidrat itu sudah terjadi di Amerika Serikat.
"Di sana lebih banyak produk yang no sugar added atau low sugar. Bukan lagi low fat sebab gula yang bikin tubuh kita gemuk," tuturnya.
Mengurangi karbohidrat saat menurunkan berat badan membuat tubuh membakar lemak tubuh untuk dijadikan sumber gula. "Pembakaran itu dilakukan oleh lever. Itulah saat saya memperbaiki juga fungsi lever dan metabolisme tubuh dengan metode traditional Chinese medicine," ungkap Alvin.
la menjamin hidup tidak bakal menderita karena mengurangi konsumsi karbohidrat. "Pada hari Sabtu dan Minggu saya agak melonggarkan diri dalam hal makan. Saat akhir pekan itu saya membolehkan diri saya makan tiramisu. Tentu saja karena jarang makan tiramisu, saya hanya makan yang terbaik," katanya.
Setiap pasien yang berobat untuk menurunkan berat badan tidak pernah diberi obat oleh Alvin. la juga tidak meresepkan herbal. Untuk menurunkan berat badan, caranya dengan mengadopsi pola makan yang bagus.
"Sampai saat ini tidak ada obat ampuh untuk menurunkan berat badan tanpa mengubah pola makan dan olahraga," tuturnya.
Atasi Stres dengan Akupuntur
Kehidupan kota besar yang keras tanpa disadari memaksa warganya untuk
berkompetisi. Kondisi penuh tantangan dan kompetisi ini membuat orang
menjadi stres yang akhirnya bisa berujung pada timbulnya berbagai macam
penyakit, dari yang terkesan ringan hingga berat seperti jantung dan
kanker.
Hal itu dirasakan oleh ahli akupunktur Putu Oka Sukanta yang mulai banyak menerima pasien dengan berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres.
"Pasien yang datang ke tempat saya dengan berbagai macam keluhan, tetapi setelah diurut urut ternyata penyebabnya adalah ketidaknyamanan di tempat kerja, adanya kekecewaan, adanya perasaan ketertindasan oleh pekerjaan dan lingkungan," ujar Putu Oka Sukanta ketika ditemui Warta Kota di kliniknya di Rawamangun, Rabu.
Pasien dengan berbagai keluhan itu mau tidak mau harus mengungkapkannya kepada Putu. Setidaknya, saat kunjungan pertama pasien harus bisa terbuka atas penyakitnya, gejala, dan awal sebab pasien menderita penyakit tersebut.
Sebab, jika pasien menolak untuk menceritakan masalahnya, maka Putu juga enggan untuk membantu menyembuhkan pasien. Karena bagi Putu, obat baik medis maupun tradisional, dan bentuk pengobatan apa pun, tidak akan bisa menyembuhkan pasien jika akar masalah dari penyakitnya tidak diketahui.
Bahkan, Putu bersikeras untuk mencoba membuka masalah pasien di kunjungan pertama. Meski, ada juga beberapa pasiennya yang baru diketahui sebabnya pada kunjungan berikutnya. Seperti pasiennya yang menderita sakit migren setiap hari sebelum pukul 08.00.
Ternyata pasien itu memiliki masalah di kantor sehingga dia selalu merasa ragu-ragu untuk berangkat ke kantor. Saat dia sedang berpikir untuk berangkat atau tidak, kepalanya pusing. Tetapi ketika dia sudah mengambil keputusan, sakit kepalanya hilang, papar Putu.
Hal-hal seperti inilah yang harus dipahami pasiennya saat berobat ke klinilmya. Jika akar masalah sudah diketahui, Putu akan memberikan pilihan pada pasien untuk memilih bentuk pengobatan yang akan dijalaiii mereka. -
Tidak heran jika pasien baru bisa 15 hingga 30 menit berada di dalam ruangannya. Putu akan memberikan waktu yang cukup untuk pasien bisa mengungkapkan penyakit dan masalahnya. Bahkan, Putu bisa mengajak pasiennya berdiskusi hal-hal diluar masalah penyakitnya.
Seminggu tiga Kali Saat memberikan pengobatan akupunktur, Putu tidak memberikan jadwal mati pada pasiennya. Ia akan memberikan pllihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasien. Ia juga tetap memberikan penjelasan bahwa secara teori, pengobatan bisa dilakukan pasien sebanyak tiga kali seminggu.
"Saya tidak membantu menyelesaikan masalah pasien jika mematok waktu pengobatan. Tetapi saya tetap menganjurkan seminggu tiga kali dan keputusan ada di tangan pasien. Selalu diberi kelonggaran dan dia mendapat waktu untuk memutuskan waktu pengobatannya," tandas Putu Oka.
Bahkan untuk orang yang memiliki tempat domisili yang sangat jauh di luar Jakarta, ayah satu anak ini akan memberikan referensi rekan-rekannya sesama ahli akupunktur yang ada di kota yang sama dengan pasien. Bagi Putu, semakin pasien mendapat kelonggaran dalam memutuskan sendiri waktu pengobatannya, maka itu bisa membantu pasien mengatasi masalahnya.
Karena bagaimanapun juga, pasien tetap memiliki keterbatasan waktu atau materi yang membuat mereka perlu untuk menentukan sendiri pengobatannya.
Ada juga pasien yang dianjurkan untuk melakukan pengobatan setiap hari jika kondisi penyakitnya membutuhkan perawatan yang intensif. Lagi-lagi hal itu dikembalikan pada pasien
Hal itu dirasakan oleh ahli akupunktur Putu Oka Sukanta yang mulai banyak menerima pasien dengan berbagai penyakit yang disebabkan oleh stres.
"Pasien yang datang ke tempat saya dengan berbagai macam keluhan, tetapi setelah diurut urut ternyata penyebabnya adalah ketidaknyamanan di tempat kerja, adanya kekecewaan, adanya perasaan ketertindasan oleh pekerjaan dan lingkungan," ujar Putu Oka Sukanta ketika ditemui Warta Kota di kliniknya di Rawamangun, Rabu.
Pasien dengan berbagai keluhan itu mau tidak mau harus mengungkapkannya kepada Putu. Setidaknya, saat kunjungan pertama pasien harus bisa terbuka atas penyakitnya, gejala, dan awal sebab pasien menderita penyakit tersebut.
Sebab, jika pasien menolak untuk menceritakan masalahnya, maka Putu juga enggan untuk membantu menyembuhkan pasien. Karena bagi Putu, obat baik medis maupun tradisional, dan bentuk pengobatan apa pun, tidak akan bisa menyembuhkan pasien jika akar masalah dari penyakitnya tidak diketahui.
Bahkan, Putu bersikeras untuk mencoba membuka masalah pasien di kunjungan pertama. Meski, ada juga beberapa pasiennya yang baru diketahui sebabnya pada kunjungan berikutnya. Seperti pasiennya yang menderita sakit migren setiap hari sebelum pukul 08.00.
Ternyata pasien itu memiliki masalah di kantor sehingga dia selalu merasa ragu-ragu untuk berangkat ke kantor. Saat dia sedang berpikir untuk berangkat atau tidak, kepalanya pusing. Tetapi ketika dia sudah mengambil keputusan, sakit kepalanya hilang, papar Putu.
Hal-hal seperti inilah yang harus dipahami pasiennya saat berobat ke klinilmya. Jika akar masalah sudah diketahui, Putu akan memberikan pilihan pada pasien untuk memilih bentuk pengobatan yang akan dijalaiii mereka. -
Tidak heran jika pasien baru bisa 15 hingga 30 menit berada di dalam ruangannya. Putu akan memberikan waktu yang cukup untuk pasien bisa mengungkapkan penyakit dan masalahnya. Bahkan, Putu bisa mengajak pasiennya berdiskusi hal-hal diluar masalah penyakitnya.
Seminggu tiga Kali Saat memberikan pengobatan akupunktur, Putu tidak memberikan jadwal mati pada pasiennya. Ia akan memberikan pllihan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasien. Ia juga tetap memberikan penjelasan bahwa secara teori, pengobatan bisa dilakukan pasien sebanyak tiga kali seminggu.
"Saya tidak membantu menyelesaikan masalah pasien jika mematok waktu pengobatan. Tetapi saya tetap menganjurkan seminggu tiga kali dan keputusan ada di tangan pasien. Selalu diberi kelonggaran dan dia mendapat waktu untuk memutuskan waktu pengobatannya," tandas Putu Oka.
Bahkan untuk orang yang memiliki tempat domisili yang sangat jauh di luar Jakarta, ayah satu anak ini akan memberikan referensi rekan-rekannya sesama ahli akupunktur yang ada di kota yang sama dengan pasien. Bagi Putu, semakin pasien mendapat kelonggaran dalam memutuskan sendiri waktu pengobatannya, maka itu bisa membantu pasien mengatasi masalahnya.
Karena bagaimanapun juga, pasien tetap memiliki keterbatasan waktu atau materi yang membuat mereka perlu untuk menentukan sendiri pengobatannya.
Ada juga pasien yang dianjurkan untuk melakukan pengobatan setiap hari jika kondisi penyakitnya membutuhkan perawatan yang intensif. Lagi-lagi hal itu dikembalikan pada pasien
Akupuntur Aman Bagi Anak-anak
Penggunaan akupunktur sebagai metode pengobatan alternatif untuk
membantu mengatasi masalah kesehatan anak belum banyak dilakukan di
Tanah Air.
Terapi yang merupakan bagian dari kedokteran tradisional Tingkok ini memang tampak sedikit menyeramkan bagi pasien. Pasalnya, pengobatan menggunakan jarum-jarum kecil yang ditusukkan ke dalam permukaan kulit di sejumlah titik tertentu.
Meski tampak menyeramkan, metode pengobatan tradisionel ini ternyata dinilai aman bagi anak-anak. Para ahli Kanada seperti yang dimuat dalam jurnal Pediatrics edisi online, Senin (21/11) menyatakan terapi akupuntur relatif aman untuk anak-anak selama itu dilakukan oleh praktisi yang tepat dan terlatih.
Kesimpuan itu dinyatakan peneliti dari University of Alberta setelah mengkaji data dari 37 studi mengenai akupuntur selama 60 tahun. Studi-studi ini melibatkan anak-anak dari yang baru lahir sampai yang berusia 17 tahun dan meneliti kaitan antara tusuk jarum dan beragam kasus mengenai efek buruknya bagi anak-anak.
Mereka menemukan, dari 279 kasus yang diidentifikasi, 253 bersifat ringan, satu sifatnya sedang dan 25 sifatnya serius. Dampak serius meliputi pendarahan, infeksi dan gangguan jantung serta paru-paru.
Namun peneliti menyatakan, dampak serius yang timbul berkaitan dengan kondisi sub-standard dari penyedia perawatan, dan bukan akibat dari teknik akupunktur itu sendiri. Para peneliti menyimpulkan, di tangan tenaga yang terlatih, terapi akupunktur pada anak-anak aman.
Akupunktur sendiri sudah hadir sejak ribuan tahun lalu, dan teori tradisional China menyatakan penempatan jarum membantu keseimbangan aliran energi tubuh, yang disebut "qi". Akupunktur biasanya digunakan untuk mengobati beragam keluhan seperti sakit kepala, migren, nyeri punggung dan persendian, kram, dan mual akibat kemoterapi. Di Amerika Serikat, praktik akupuntur pada anak-anak sudah banyak dilakukan dengan jumlah estimasi per tahunnya mencapai 150 ribu anak.
Terapi yang merupakan bagian dari kedokteran tradisional Tingkok ini memang tampak sedikit menyeramkan bagi pasien. Pasalnya, pengobatan menggunakan jarum-jarum kecil yang ditusukkan ke dalam permukaan kulit di sejumlah titik tertentu.
Meski tampak menyeramkan, metode pengobatan tradisionel ini ternyata dinilai aman bagi anak-anak. Para ahli Kanada seperti yang dimuat dalam jurnal Pediatrics edisi online, Senin (21/11) menyatakan terapi akupuntur relatif aman untuk anak-anak selama itu dilakukan oleh praktisi yang tepat dan terlatih.
Kesimpuan itu dinyatakan peneliti dari University of Alberta setelah mengkaji data dari 37 studi mengenai akupuntur selama 60 tahun. Studi-studi ini melibatkan anak-anak dari yang baru lahir sampai yang berusia 17 tahun dan meneliti kaitan antara tusuk jarum dan beragam kasus mengenai efek buruknya bagi anak-anak.
Mereka menemukan, dari 279 kasus yang diidentifikasi, 253 bersifat ringan, satu sifatnya sedang dan 25 sifatnya serius. Dampak serius meliputi pendarahan, infeksi dan gangguan jantung serta paru-paru.
Namun peneliti menyatakan, dampak serius yang timbul berkaitan dengan kondisi sub-standard dari penyedia perawatan, dan bukan akibat dari teknik akupunktur itu sendiri. Para peneliti menyimpulkan, di tangan tenaga yang terlatih, terapi akupunktur pada anak-anak aman.
Akupunktur sendiri sudah hadir sejak ribuan tahun lalu, dan teori tradisional China menyatakan penempatan jarum membantu keseimbangan aliran energi tubuh, yang disebut "qi". Akupunktur biasanya digunakan untuk mengobati beragam keluhan seperti sakit kepala, migren, nyeri punggung dan persendian, kram, dan mual akibat kemoterapi. Di Amerika Serikat, praktik akupuntur pada anak-anak sudah banyak dilakukan dengan jumlah estimasi per tahunnya mencapai 150 ribu anak.
Akupuntur untuk Pelangsingan, Efektifkah?
Bagi sebagian besar kaum hawa, memiliki tubuh indah dan langsing
sudah barang tentu menjadi impian. Tak heran bila banyak wanita yang
bermasalah dengan berat badan terutama mereka yang obesitas, kerap
mencari cara cepat dan murah untuk menurunkan bobot, termasuk metode
alternatif.
Salah satu metode alternatif yang banyak dipilih dalam menguruskan badan adalah terapi akupuntur. Ini merupakan teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh.
Pada praktiknya, penanganan obesitas dengan metode akupuntur tidak selalu menjamin keberhasilan. Menjalani terapi akupuntur pun tidak boleh sembarangan. Bila tidak dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli, terapi mungkin akan menjadi sia-sia.
Menurut pakar gizi dari Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Samuel Oetoro, penanganan obesitas dengan metode akupuntur harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli.
Dalam melakukan akupuntur, ada dua titik pada tubuh yang ditusuk. Pertama adalah titik keinginan untuk terus makan dan yang kedua adalah titik metabolisme.
"Itu berhasil kalau ditusuk pada titik yang tepat, dan harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli," ujarnya dalam seminar dan kursus obesitas dengan tema Management of Obesity and Its Related Problems, Jumat, (8/4/2011) di Jakarta.
Berdasar hasil beberapa penelitian, jelas Oetoro, pelangsingan melalui metode akupuntur hasilnya belum terlalu signifikan. Menurutnya, kebanyakan pasien akupuntur yang merasa berat badannya turun, lebih karena pengaruh obat yang diberikan. Padahal, seorang akupuntur yang benar-benar ahli biasanya tidak akan memberikan obat kepada pasiennya.
"Kalau ada pasien yang pulang dari akupuntur pulang bawa obat, berarti akupuntur tersebut tidak meyakinkan," tandasnya.
Salah satu metode alternatif yang banyak dipilih dalam menguruskan badan adalah terapi akupuntur. Ini merupakan teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh.
Pada praktiknya, penanganan obesitas dengan metode akupuntur tidak selalu menjamin keberhasilan. Menjalani terapi akupuntur pun tidak boleh sembarangan. Bila tidak dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli, terapi mungkin akan menjadi sia-sia.
Menurut pakar gizi dari Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Samuel Oetoro, penanganan obesitas dengan metode akupuntur harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli.
Dalam melakukan akupuntur, ada dua titik pada tubuh yang ditusuk. Pertama adalah titik keinginan untuk terus makan dan yang kedua adalah titik metabolisme.
"Itu berhasil kalau ditusuk pada titik yang tepat, dan harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli," ujarnya dalam seminar dan kursus obesitas dengan tema Management of Obesity and Its Related Problems, Jumat, (8/4/2011) di Jakarta.
Berdasar hasil beberapa penelitian, jelas Oetoro, pelangsingan melalui metode akupuntur hasilnya belum terlalu signifikan. Menurutnya, kebanyakan pasien akupuntur yang merasa berat badannya turun, lebih karena pengaruh obat yang diberikan. Padahal, seorang akupuntur yang benar-benar ahli biasanya tidak akan memberikan obat kepada pasiennya.
"Kalau ada pasien yang pulang dari akupuntur pulang bawa obat, berarti akupuntur tersebut tidak meyakinkan," tandasnya.
Akupuntur dapat Mengatasi 5 Masalah Penyakit ini
Dahulu, terapi akupunktur memang hanya dikenal di
dunia pengobatan timur. Tetapi kini, pengobatan barat pun sudah mulai
mengadopsinya. Akupuntur bekerja dengan cara memasukkan atau
memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh.
Menurut ajaran ilmu akupunktur, metode ini akan memulihkan kesehatan, kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Beberapa ahli telah mengakui efektivitas pengobatan tradisional asal Tiongkok ini, khususnya dalam mengobati berbagai penyakit seperti di bawah ini:
1. Nyeri
Lebih dari selusin penelitian selama dekade terakhir telah menunjukkan bahwa akupunktur lebih efektif ketimbang pengobatan konvensional untuk mengobati osteoartritis lutut dan nyeri punggung bawah, kata Dr Brian Berman, direktur Center for Integrative Medicine University of Maryland, AS. Bahkan, akupuntur juga telah dipercaya ampuh untuk mengurangi gejala migrain.
2. Gangguan pencernaan
Sejak dahulu, akupunktur sudah dipercaya mampu mengatasi gejala muntah dan mual, menurut hasil studi dari National Institutes of Health consensus panel.
"Pengobatan akupuntur melepaskan neurotransmitter yang menenangkan, seperti serotonin dan dopamin, dan mengurangi hormon stres," kata Alex Moroz, MD, seorang ahli akupunktur dan direktur Integrative Musculoskeletal Medicine Program dari Rusk Institute Rehabilitation Medicine, NYU Langone Medical Center.
Sementara itu Geovanni Espinosa, ND, direktur Integrative Urology Center di NYU Langone Medical Center menuturkan, "neurotransmiter dapat menenangkan sistem saraf dan menyebabkan kantuk, tetapi juga dapat menenangkan pencernaan." Selain itu, tusukan jarum akupuntur juga dapat melemaskan kontraksi otot di perut, menurut hasil penelitian para ilmuwan dari Duke University School of Medicine.
3. Efek samping kemoterapi
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur tidak hanya mengurangi gejala mual dan nyeri pada pasien yang tengah menjalani kemoterapi. Tetapi juga membantu meringankan gejala-gejala neurologis seperti pusing, gatal atau kesemutan.
Tidak hanya itu, akupuntur juga dapat membantu mengurangi efek dari rasa sakit terus menerus, kelelahan, depresi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Terapi pengobatan akupuntur juga mampu merangsang produksi fibroblast, sel-sel jaringan ikat yang membantu menyembuhkan luka.
4. Hot flashes
Akupunktur bekerja dengan cara mengatur sistem vasomotor (bagian dari sistem saraf yang mengontrol diameter pembuluh darah), yang mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung, dan pelebaran pembuluh darah - yang semuanya memainkan peran dalam memberikan efek panas pada tubuh.
Sebuah riset menunjukkan, akupuntur dapat membantu mengurangi hot flashes sebesar 50 persen dan manfaatnya akan bertahan hingga 3 bulan setelah Anda selesai menjalani terapi akupuntur.
5. Stres, cemas, dan depresi ringan
Akupunktur dapat menangkal stres dengan cara melepaskan neurotransmitter seperti hormom endorfn dan mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah sehingga melancarkan distribusi oksigen ke jaringan tubuh dan melepaskan kortisol (hormon stres).
Menurut ajaran ilmu akupunktur, metode ini akan memulihkan kesehatan, kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Beberapa ahli telah mengakui efektivitas pengobatan tradisional asal Tiongkok ini, khususnya dalam mengobati berbagai penyakit seperti di bawah ini:
1. Nyeri
Lebih dari selusin penelitian selama dekade terakhir telah menunjukkan bahwa akupunktur lebih efektif ketimbang pengobatan konvensional untuk mengobati osteoartritis lutut dan nyeri punggung bawah, kata Dr Brian Berman, direktur Center for Integrative Medicine University of Maryland, AS. Bahkan, akupuntur juga telah dipercaya ampuh untuk mengurangi gejala migrain.
2. Gangguan pencernaan
Sejak dahulu, akupunktur sudah dipercaya mampu mengatasi gejala muntah dan mual, menurut hasil studi dari National Institutes of Health consensus panel.
"Pengobatan akupuntur melepaskan neurotransmitter yang menenangkan, seperti serotonin dan dopamin, dan mengurangi hormon stres," kata Alex Moroz, MD, seorang ahli akupunktur dan direktur Integrative Musculoskeletal Medicine Program dari Rusk Institute Rehabilitation Medicine, NYU Langone Medical Center.
Sementara itu Geovanni Espinosa, ND, direktur Integrative Urology Center di NYU Langone Medical Center menuturkan, "neurotransmiter dapat menenangkan sistem saraf dan menyebabkan kantuk, tetapi juga dapat menenangkan pencernaan." Selain itu, tusukan jarum akupuntur juga dapat melemaskan kontraksi otot di perut, menurut hasil penelitian para ilmuwan dari Duke University School of Medicine.
3. Efek samping kemoterapi
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur tidak hanya mengurangi gejala mual dan nyeri pada pasien yang tengah menjalani kemoterapi. Tetapi juga membantu meringankan gejala-gejala neurologis seperti pusing, gatal atau kesemutan.
Tidak hanya itu, akupuntur juga dapat membantu mengurangi efek dari rasa sakit terus menerus, kelelahan, depresi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Terapi pengobatan akupuntur juga mampu merangsang produksi fibroblast, sel-sel jaringan ikat yang membantu menyembuhkan luka.
4. Hot flashes
Akupunktur bekerja dengan cara mengatur sistem vasomotor (bagian dari sistem saraf yang mengontrol diameter pembuluh darah), yang mempengaruhi tekanan darah, denyut jantung, dan pelebaran pembuluh darah - yang semuanya memainkan peran dalam memberikan efek panas pada tubuh.
Sebuah riset menunjukkan, akupuntur dapat membantu mengurangi hot flashes sebesar 50 persen dan manfaatnya akan bertahan hingga 3 bulan setelah Anda selesai menjalani terapi akupuntur.
5. Stres, cemas, dan depresi ringan
Akupunktur dapat menangkal stres dengan cara melepaskan neurotransmitter seperti hormom endorfn dan mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol. Terapi ini juga membantu meningkatkan sirkulasi darah sehingga melancarkan distribusi oksigen ke jaringan tubuh dan melepaskan kortisol (hormon stres).
Akupuntur Memperbaiki Kualitas Ereksi
Malam pertama yang seharusnya indah malah kacau bagi Edu (27 tahun)
dan pasangan. Pria ini tak sabar memulai malam pengantin itu, sebaliknya
sang istri memasukinya dengan rasa cemas. Keduanya mungkin tak
memiliki pengetahuan seksual yang memadai. Akhirnya, malam pertama pun
sangat tidak memuaskan.
Peristiwa itu meninggalkan trauma bagi sang istri, dan ia kemudian sering menolak berhubungan intim. Lama kelamaan Edu kian tertekan, kehilangar dorongan seksual (libido). Akibatnya, ia mengalami keluhan GFS (gangguan fungsi seksual).
Gangguan dorongan seksual seperti yang dialami Edu, menurut DR. Dr. Koosnadi Saputra, Sp.Rad, MD, Ph.D, menimpa sekitar 15 persen pria dewasa. Sekitar 10 persennya berujung pada disfungsi ereksi (DE). Semakin bertambah umur, kasus DE semakin sering terjadi. Pada pria berumur di atas 40 tahun, lebih dari setengahnya (52 persen) mengalami DE, sedangkan 26-40 persen pria mengalami gangguan ejakulasi dini (ED).
"Lain pria, lain pula wanita. Gangguan seksual pada kaum Hawa lebih banyak berupa gangguan orgasme, atau tidak puas dalam hubungan seksual," ungkap spesialis radiologi dan ahli akupuntur dari Perhimpunan Dokter Akupuntur Medis Indonesia ini.
Penyebab GFS sangat kompleks, bisa fisik serta psikis, atau kombinasi keduanya. Penyakit fisik seperti diabetes, penyakit jantung koroner, gangguan sistem saraf urogenitalis, radang saluran kencing, gangguan hormon, bisa menyebabkan GFS. Pemicu psikis seperti stres, cemas, kurang percaya diri, trauma pada pengalaman lalu, dan komunikasi yang buruk dengan pasangan.
Ginjal Lemah
Menurut ilmu akupuntur, DE disebabkan gangguan fungsi ginjal, hati, dan limpa. Meridian ginjal dan kandung kemih melewati area yang berkaitan dengan urogenitalis, sehingga memengaruhi fungsi alat-alat urogenitalis, termasuk sistem reproduksi, testis, dan ovarium.
Ginjal juga memengaruhi sistem saraf, otak, dan sumsum tulang belakang, sehingga sangat berkaitan dengan emosi takut dan depresi. "Karena itu, ginjal yang lemah sering menimbulkan DE dan ejakulasi dini," ujar dokter di Sentra Rehabilitasi Medik Meridien Surabaya ini.
Fungsi hati berkaitan dengan sirkulasi darah, sehingga berpengaruh pada bioenergi tubuh. Perjalanan meridian hati melingkari genitalia eksternal. Kontraksi tendon dan otot juga dipengaruhi kerja hati.
"Untuk ereksi yang kuat, perlu darah dan energi untuk mengisi penuh rongga-rongga tempat pembuluh darah. Juga penting ada dukungan kerja tendon dan otot sekitar penis yang memungkinkan terjadinya ereksi dengan baik," papar staf pengajar di Academy Acupuncture of Surabaya ini.
Fungsi limpa mengatur transportasi sari makanan dan mengubahnya menjadi darah dan bioenergi, serta memengaruhi kerja otot-otot dan saluran pencernaan. Meridian lambung yang berkaitan dengan meridian limpa melewati area pangkal paha, dan berkaitan dengan genitalia.
"Bila fungsi limpa terganggu, darah dan energi yang diperlukan untuk hubungan seks pun akan terganggu," ujarnya.
Testosteron Meningkat
Seksualitas itu proses yang kompleks, terkait dengan perilaku yang terkoordinasi oleh sistem endokrin, saraf, pembuluh darah, dan psikogenik. Peningkatan usia, menopause dan andropause membuat prevalensi wanita dan pria yang mengalami disfungsi seksual semakin besar.
Akupuntur yang memiliki efek endokrinal dan neurologinal dapat digunakan untuk mengatasi DE. Teknik tusuk jarum mampu mengatasi DE pada pria. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat telah meneliti dan membuktikannya.
Berdasarkan penelitian kedokteran nuklir, akupuntur pada tungkai (kaki) bisa mencapai organ testis dengan menyuntikkan bahan radioaktif. "Dengan dosis sangat kecil, radioaktif bisa sampai ke testis secara benar. Radioaktif yang digunakan technetium pertechnetate, yaitu sinar gamma," katanya.
Hipotesis sementara, akupuntur pada kaki bisa meningkatkan testosteron. Jika testosteron tidak naik pun ternyata ereksi bisa naik. "Jalurnya kan dua, bisa hormon bisa saraf. Hormonnya tidak naik, ternyata sarafnya bisa naik," ungkapnya.
Dalam penelitian itu tim Dr. Koosnadi melibatkan 40 pria usia 50-70 tahun, dengan DE atau testosterone deficiency syndrome. Hasilnya, lebih dari 60 persen partisipan berhasil disembuhkan.
"Terapi ini juga bisa dipakai untuk memperbaiki kesuburan pria dan wanita," katanya.
Cara kerja terapi akupuntur, yakni merangsang saraf-saraf tubuh sesuai letaknya, sehingga membantu kelancaran peredaran darah. Tujuannya untuk menyeimbangkan kembali apa yang salah pada sistem saraf manusia.
Terapi akupuntur untuk DE terdiri atas 6-30 kali kedatangan dengan jarak waktu 2-3 kali seminggu. "Untuk orang normal, tanpa hipertensi, jantung, atau penyakit lain, biasanya setelah 2 sampai 3 kali terapi, atau maksimal 6 kali kedatangan, sudah tampak perbaikan," sebut anggota Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur, Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes Kemenkes RI ini.
la mewanti-wanti agar kita hati-hati memilih terapis. Pasalnya, ada saja praktisi yang melakukan akupuntur di titik-titik yang tak karuan.
Peristiwa itu meninggalkan trauma bagi sang istri, dan ia kemudian sering menolak berhubungan intim. Lama kelamaan Edu kian tertekan, kehilangar dorongan seksual (libido). Akibatnya, ia mengalami keluhan GFS (gangguan fungsi seksual).
Gangguan dorongan seksual seperti yang dialami Edu, menurut DR. Dr. Koosnadi Saputra, Sp.Rad, MD, Ph.D, menimpa sekitar 15 persen pria dewasa. Sekitar 10 persennya berujung pada disfungsi ereksi (DE). Semakin bertambah umur, kasus DE semakin sering terjadi. Pada pria berumur di atas 40 tahun, lebih dari setengahnya (52 persen) mengalami DE, sedangkan 26-40 persen pria mengalami gangguan ejakulasi dini (ED).
"Lain pria, lain pula wanita. Gangguan seksual pada kaum Hawa lebih banyak berupa gangguan orgasme, atau tidak puas dalam hubungan seksual," ungkap spesialis radiologi dan ahli akupuntur dari Perhimpunan Dokter Akupuntur Medis Indonesia ini.
Penyebab GFS sangat kompleks, bisa fisik serta psikis, atau kombinasi keduanya. Penyakit fisik seperti diabetes, penyakit jantung koroner, gangguan sistem saraf urogenitalis, radang saluran kencing, gangguan hormon, bisa menyebabkan GFS. Pemicu psikis seperti stres, cemas, kurang percaya diri, trauma pada pengalaman lalu, dan komunikasi yang buruk dengan pasangan.
Ginjal Lemah
Menurut ilmu akupuntur, DE disebabkan gangguan fungsi ginjal, hati, dan limpa. Meridian ginjal dan kandung kemih melewati area yang berkaitan dengan urogenitalis, sehingga memengaruhi fungsi alat-alat urogenitalis, termasuk sistem reproduksi, testis, dan ovarium.
Ginjal juga memengaruhi sistem saraf, otak, dan sumsum tulang belakang, sehingga sangat berkaitan dengan emosi takut dan depresi. "Karena itu, ginjal yang lemah sering menimbulkan DE dan ejakulasi dini," ujar dokter di Sentra Rehabilitasi Medik Meridien Surabaya ini.
Fungsi hati berkaitan dengan sirkulasi darah, sehingga berpengaruh pada bioenergi tubuh. Perjalanan meridian hati melingkari genitalia eksternal. Kontraksi tendon dan otot juga dipengaruhi kerja hati.
"Untuk ereksi yang kuat, perlu darah dan energi untuk mengisi penuh rongga-rongga tempat pembuluh darah. Juga penting ada dukungan kerja tendon dan otot sekitar penis yang memungkinkan terjadinya ereksi dengan baik," papar staf pengajar di Academy Acupuncture of Surabaya ini.
Fungsi limpa mengatur transportasi sari makanan dan mengubahnya menjadi darah dan bioenergi, serta memengaruhi kerja otot-otot dan saluran pencernaan. Meridian lambung yang berkaitan dengan meridian limpa melewati area pangkal paha, dan berkaitan dengan genitalia.
"Bila fungsi limpa terganggu, darah dan energi yang diperlukan untuk hubungan seks pun akan terganggu," ujarnya.
Testosteron Meningkat
Seksualitas itu proses yang kompleks, terkait dengan perilaku yang terkoordinasi oleh sistem endokrin, saraf, pembuluh darah, dan psikogenik. Peningkatan usia, menopause dan andropause membuat prevalensi wanita dan pria yang mengalami disfungsi seksual semakin besar.
Akupuntur yang memiliki efek endokrinal dan neurologinal dapat digunakan untuk mengatasi DE. Teknik tusuk jarum mampu mengatasi DE pada pria. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat telah meneliti dan membuktikannya.
Berdasarkan penelitian kedokteran nuklir, akupuntur pada tungkai (kaki) bisa mencapai organ testis dengan menyuntikkan bahan radioaktif. "Dengan dosis sangat kecil, radioaktif bisa sampai ke testis secara benar. Radioaktif yang digunakan technetium pertechnetate, yaitu sinar gamma," katanya.
Hipotesis sementara, akupuntur pada kaki bisa meningkatkan testosteron. Jika testosteron tidak naik pun ternyata ereksi bisa naik. "Jalurnya kan dua, bisa hormon bisa saraf. Hormonnya tidak naik, ternyata sarafnya bisa naik," ungkapnya.
Dalam penelitian itu tim Dr. Koosnadi melibatkan 40 pria usia 50-70 tahun, dengan DE atau testosterone deficiency syndrome. Hasilnya, lebih dari 60 persen partisipan berhasil disembuhkan.
"Terapi ini juga bisa dipakai untuk memperbaiki kesuburan pria dan wanita," katanya.
Cara kerja terapi akupuntur, yakni merangsang saraf-saraf tubuh sesuai letaknya, sehingga membantu kelancaran peredaran darah. Tujuannya untuk menyeimbangkan kembali apa yang salah pada sistem saraf manusia.
Terapi akupuntur untuk DE terdiri atas 6-30 kali kedatangan dengan jarak waktu 2-3 kali seminggu. "Untuk orang normal, tanpa hipertensi, jantung, atau penyakit lain, biasanya setelah 2 sampai 3 kali terapi, atau maksimal 6 kali kedatangan, sudah tampak perbaikan," sebut anggota Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupuntur, Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes Kemenkes RI ini.
la mewanti-wanti agar kita hati-hati memilih terapis. Pasalnya, ada saja praktisi yang melakukan akupuntur di titik-titik yang tak karuan.
SELAMAT DATANG PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS AKUPUNTUR INDONESIA
Muktamar IDI yang berlangsung di Palembang pada 18 – 22 Nopember 2009 membuahkan beberapa hal yang menggembirakan. Salah satunya adalah pembentukan himpunan dokter spesialis akupuntur Indonesia (PDAI). Dengan dibentuknya PDAI, lulusan Spesialis Akupuntur RSCM memiliki wadah sehingga nantinya dapat mengatur standar kompetensi, etika, dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan SpAk.
Akupuntur adalah ilmu tradisional yang berkembang di Mesir, Cina, India dan Afrika kira-kira 4000 hingga 8000 tahun silam. Meski demikian, dokumentasi ilmu ini di Cina yang paling lengkap diantara negeri-negeri lain mengakibatkan ilmu akupuntur terkenal sebagai Pengobatan dari Cina. Tersebut buku Huang Di Nei Jing (The Yellow Emperor Classic Medicine) yang ditulis pada jaman Kaisar Huang Ti pada 2000 SM menjadi dasar pengobatan akupuntur. Meski demikian, pengobatan ini berkembang pesat pada tahun 1949 setelah berdirinya RRT.
Pada tahun 1979 WHO menetapkan 43 penyakit yang dapat ditanggulangi dengan akupunktur. Dan pada tahun 1991 WHO mengintegrasikan ilmu akupunktur ke dalam ilmu kedokteran konvensional, karena sangat banyak evidence mengenai manfaat dan keamanannya. Pada tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya mengintegrasikan akupunktur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan safety, efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan memberi pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas. Selain itu juga meningkatkan ketersediaan profesional dengan mengutamakan akses bagi penduduk miskin.
Di Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1963. Pendidikan Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim pengajar Dokter Ahli Akupunktur RRC yang pada waktu itu mengobati Presiden Sukarno kepada para dokter dari berbagai bagian FKUI/RSCM (a.l. Penyakit Dalam, Saraf, Anak, THT, dll). Untuk memberikan pelayanan akupunktur kepada masyarakat kemudian dibentuk Sub Bagian Akupunktur Bagian Penyakit Dalam FKUI/RSCM dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie. Selanjutnya berkembang menjadi Bagian Akupunktur, saat ini menjadi Departemen Akupunktur. Sebagai salah satu Departemen Medik di RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Departemen Akupunktur memberikan pelayanan maupun konsultasi dengan berdasarkan prinsip medik dan evidence based.
Misteri tentang pengobatan akupunktur mulai dipecahkan melalui pendekatan kedokteran konvensional sejak tahun 1964. Adalah Prof. Kim Bong Han, seorang peneliti dari Korea Utara, yang mempelopori penelitian ilmiah di bidang akupunktur. Dalam usahanya mencari kebenaran rahasia sistem meridian akupunktur, ia telah meneliti dan dapat menunjukkan adanya sistem penghubung yang ia namakan sebagai Kyungrak system (sistem meridian) di titik-titik akupunktur dan meridian.
Di Indonesia misteri akupunktur mulai dapat divisualisasikan melalui pendekatan kedokteran nuklir oleh Dr. Koosnadi Saputra, SpK. (Puslitbang Yankes Depkes RI) pada tahun 1990. Penelitian dilakukan dengan menggunakan radio isotop dan alat SPECT (Single Proton Emission Computerized Tomography) yang digunakan untuk melacak jalur meridian akupunktur. Ternyata penyuntikan dosis kecil isotop teknesium perteknetat pada titik He gu (titik akupunktur yang berada di jalur meridian usus besar) menyebabkan migrasi isotop. Migrasi ini tidak melalui jalur sistem pembuluh darah, pembuluh getah bening atau sistem syaraf, tapi merambat sepanjang meridian usus besar. Sedangkan penyuntikan isotop di bukan titik akupunktur tidak menunjukkan adanya migrasi isotop.
Dengan prinsip memperbaiki keseimbangan dalam tubuh, akupuntur memiliki kesempatan berperan untuk memperbaiki kualitas dan penyembuhan segala jenis penyakit. Meski demikian perlu penelitian lebih lanjut apakah akupuntur dapat diterapkan sebagai ilmu tunggal atau hanya bersifat komplementer. Semoga dengan berdirinya PDAI, ilmu akupuntur makin berkembang dengan penelitian-penelitian yang menunjang.
Langganan:
Komentar (Atom)